Akselerasi digitalisasi untuk pengembangan koperasi UMKM di Jawa Timur
Sektor perekonomian adalah sektor paling terdampak selama pandemi Covid-19. Berbagai jenis usaha terlebih UMKM mengalami tekanan cukup besar. Peluang sekecil apapun menjadi celah dan harapan untuk terus bertahan dengan memanfaatkan digitalisasi yang akhirnya menjadi kebutuhan memasarkan produk ke masyarakat.
Digitalisasi untuk pelaku UMKM bukan hal baru, namun pengembangannya perlu didorong melalui akselerasi digitalisasi UMKM, untuk bisa membuat produk terbaik dan hasil pemasaran yang tepat.
Untuk itu Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM Provinsi Jawa Timur mengadakan webinar mengangkat tema Akselerasi Digitalisasi untuk Pengembangan Koperasi UMKM di Jawa Timur yang digelar selama 2 hari, pada 16-17 Desember 2021 secara hybrid (online dan offline).
Offline webinar pada hari pertama, diikuti 30 pelaku UMKM, dihadiri juga oleh para Kepala Dinas yang membidangi UKM se-Jawa Timur dengan prosedur protokol kesehatan. Online webinar diikuti oleh para pelaku UMKM, perangkat daerah Provinsi Jawa Timur dan pelaku startup, dan dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
Webinar ini juga menghadirkan sejumlah pembicara Andi Abadi-Operational (Manager Apple Developer Academy), Ongky Irawan (Kepala Seksi Perdagangan Produk UKM Smesco), Rizal F Plyang (National Product Development Manager Ebdesk Tech).
Emil Dardak dalam sambutan singkatnya menilai, para pembicara yang dihadirkan, akan memberikan perspektif yang berbeda untuk pengembangan UMKM terutama di Jawa Timur. Kehadiran Ebdesk dengan sistem Big Datanya diharapkan bisa membantu UMKM mengolah produk dengan hasil yang tepat. Di sisi lain, pengetahuan pergeseran pola konsumsi menjadi penting, di sinilah Smesco bisa membantu produk UMKM ke pangsa pasar lebih luas.
Sementara ekspor adalah langkah penting, tetapi di saat yang sama perusahaan tumbuh dengan besar hanya menggunakan pangsa pasar dalam negeri. Untuk itu, Pemprov Jatim mendirikan Data Squad Academy, yang ke depan melatih anak-anak muda Jatim untuk dilatih menganalisa big data Indonesia.
Acara itu sendiri dibuka Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah. Dalam pernyataannya, Andromeda mengatakan, Diskop dan UKM Provinsi Jawa Timur selama ini membantu memfasilitasi para pelaku UMKM Jawa Timur untuk mengembangkan dan mendorong pemasaran produk UMKM. Tetapi pandemi berdampak terhadap UMKM dan menjadi permasalahan yang membutuhkan perhatian besar.
Makanya, Andromeda menyebutkan, 80% bisnis UMKM mengalami penurunan. Sedangkan perkembangan digital mengalami peningkatan signifikan seiring perubahan pilihan life style yang mendorong adaptasi pengembangan bisnis online dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dia juga menjelaskan tujuan webinar Diskop & UKM Jatim kali ini, yakni mendorong koperasi dan UKM terhubung dengan ekosistem secara digital. Meningkatkan kolaborasi antarstakeholder yang melibatkan unsur pemerintah, perbankan, dan media.
Andromeda juga berharap webinar ini bisa menjadikan pelaku UMKM lebih termotivasi dan optimistis mengembangkan produk-produk Jawa Timur. Sekaligus bisa memasarkannya, bukan hanya di lokal Jawa Timur, tetapi juga nasional dan membesar menuju pasar global.
Sementara, menanggapi sambutan Emil Dardak, Kepala Seksi Perdagangan Produk UKM Smesco Ongky Irawan mengatakan, selaku stakeholder branding di bawah Kementerian Koperasi, Smesco akan memfasilitasi pelaku UMKM memasarkan produk mereka hingga ke global, melalui program-program yang dimiliki pihaknya.
Ongky berharap semua UMKM mengikuti arus digitalisasi dan berjuang menangkap peluang yang ada. Di saat bersamaan, Smesco akan membantu akses pelaku UMKM dari sisi pemasaran.
Namun menurutnya, pemasaran produk tidak akan berjalan maksimal apabila pelaku UMKM belum memahami betul trend produk apa yang dibutuhkan pasar saat ini.
Sementara National Product Development Manager eBdesk Tech Rizal F. Plyang, membongkar semua data yang dimiliki pihaknya untuk para peserta. Di antaranya data trend produk paling laku di Jawa Timur.
Saat ini menurut data, fashion muslim adalah produk paling laku di Jawa Timur, yakni ada sebanyak 147.000 produk terjual secara online periode November-Desember 2021. Lebih spesifik lagi, ternyata fashion wanita adalah yang paling dicari. Tetapi sayangnya, toko daring di Jawa Timur masih sedikit yang menjual fashion muslim wanita, yakni baru sekitar 1.600 toko online.
"Data ini bisa jadi kesempatan bagus bagi pelaku UMKM di Jatim,” kata Rizal.
Menurutnya, membaca market potensial atau potensi pasar juga penting untuk mengetahui bisakah produk Jawa Timur berjaya. Dan masih banyak lagi data yang dibuka di webinar kali ini.
Rizal berharap Diskop & UKM Jawa Timur bisa juga mempunyai data real time untuk membantu melakukan monitoring para pelaku UMKM Jawa Timur.
Setelah membaca trend produk, para pelaku UMKM juga sebaiknya punya kemampuan untuk bisa mengendalikan produk mereka dengan kendali digitalisasi produk seperti yang disampaikan Operational Manager Apple Developer Academy Andi Abadi. Menurut Andi, UMKM bisa memanfaatkan ini untuk berdiskusi mengenai pengembangan produknya dengan platform digital milik sendiri. Sehingga diharapkan produknya akan bisa dipasarkan lebih luas.