Alat Deteksi Diabetes Unibraw Siap Diproduksi Massal
MALANG-Alat pendeteksi dini diabetes melitus (DM) yakni Rapid Test GAD65 (Glutamic acid Decarboxylase 65) temuan Biosains Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Jawa Timur, bakal diproduksi secara massal.
"Rapid Test GAD65 merupakan produk pertama Indonesia untuk medical devices yang dimotori oleh UB. Saat ini kami sudah menerima Purchase Order (PO). Kami ditarget untuk bisa memproduksi 800.000 kit setiap bulannya," kata Ketua tim peneliti Rapid Test GAD65 Biosains UB Malang Prof Dr Aulanni'am dalam rilis yang diterima di Malang, Jumat (27/09).
Untuk mewujudkannya, Wakil Rektor I UB Malang itu mengatakan tim Biosains UB sudah meminta kepada rektor UB untuk menambah pekerja outsourcing, khususnya di bagian pengemasan.
"Semoga produk awal ini bisa membanggakan, sehingga penderita DM di Indonesia bisa berkurang karena sudah terdeteksi sejak awal. Dengan demikian, masyarakat bisa mengatur pola makan dan gaya hidupnya agar tidak terkena diabetes," katanya.
Sebagai informasi, produk ini bisa mendeteksi hingga 14 tahun ke depan. Proses pemasaran produk yang bekerjasama dengan PT Biofarma (Persero) telah mendapatkan Sertifikat Produksi Alat Kesehatan No FK.01.02/VI/612/2017 serta Nomor Izin Edar Alat Kesehatan AKD 20101910808 dari Kementerian Kesehatan RI.
Biosains Rapid Test GAD65 adalah rapid test untuk mendeteksi Diabetes Mellitus (DM) tipe 1 dan 1,5. Pada kit ini, deteksi dilakukan terhadap keberadaan autoantibodi GAD65 yang merupakan penanda dini kerusakan sel beta pankreas.
Kit ini mampu mendeteksi awal terjadinya autoimun diabetes, sehingga dapat dilakukan pada bayi dan anak-anak yang memiliki riwayat penderita DM dalam keluarganya.
Indonesia sendiri saat ini masih bergantung pada produk impor dan kondisi ini sangat mengganggu devisa nasional. (Ant)