Awal Puasa, Bawang Putih Impor Tiba di Tanjung Perak
Sidoarjo-Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggelar Inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Wadungasri Kecamatan Waru, Sidoarjo, Rabu (01/05) pagi.
Pedagang di lokasi mengeluhkan tingginya harga komoditas bawang putih yang tembus Rp 40.000 per Kg dari harga normal normalnya Rp 20.000 per Kg.
Khofifah membenarkan adanya kenaikan harga bawang putih akibat kelanggkaan komoditas bahan pokok tersebut yang terjadi sejak beberapa bulan lalu.
Untuk itu, pihaknya akan mengimpor impor bawang putih yang diperkirakan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pada 10 Mei 2019 mendatang.
"Kami berharap mudah-mudahan 15 Mei bisa masuk pasar. Sehingga harga kembali normal," terang Khofifah usai sidak.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur akan mengimpor sekitar 84 ribu ton bawang putih impor dari Tiongkok untuk menekan tingginya harga komoditas bawang putih.
"84 ribu ton masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak, 25 ribu ton melalui Jawa Barat, dan empat ribu ton lewat Belawan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan, Senin (29/04).
Dijelaskan Drajat, hasil panen bawang putih di Jatim tidak mencukupi kebutuhan bawang putih warga Jatim yang mencapai 4.960 ton per bulan.
Impor bawang putih dari Tiongkok dalam waktu dekat, sambung dia, merupakan solusi mengatasi melonjaknya harga komoditas bahan pokok tersebut.
"Dengan gelontoran bawang putih ini, paling tidak seminggu awal puasa, di mana bawang putih ini mulai dipasarkan, harga di pasaran beranjak turun," ujarnya.
Bawang putih impor tersebut selanjutkan akan dijual ke konsumen sekitar Rp30 ribu per kilogram.