Banyuwangi Disebut Laik Jadi Ibu Kota
Jember - Pusat Tampung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pustari) mengusulkan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), menjadi lokasi pemindahan Ibu Kota. "Bumi Blambangan" diklaim memenuhi syarat kelaikan sebagai pusat negara.
"Berdasarkan hasil FGD yang digagas oleh Pustari di berbagai daerah di Indonesia, telah merekomendasikan Kabupaten Banyuwangi untuk dipertimbangkan sebagai pusat Ibu Kota negara. Menggantikan Jakarta," ujar Koordinator Nasional Pustari, Arum Sabil, di Jember, Sabtu (4/5).
Dia sepakat dengan rencana Presiden memindahkan Ibu Kota. Dalihnya, Jakarta sudah tak memenuhi standar kelaikan. Kepadatan penduduk, salah satu dasarnya.
"Penataan kota dan insfrastruktur tranportasi sulit dilakukan. Kalau pun bisa, membutuhkan waktu dan biaya tinggi," ucapnya. "Kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas tranportasi, mengakibatkan stres dan tekanan psikologis masyarakat," sambungnya.
Menurutnya, Jakarta juga selalu dilanda banjir kala musim hujan. Berdasarkan data Pustari, bahkan, seluas 661,5 kilometer persegi wilayahnya bakal tenggelam dalam 34 tahun ke depan.
Sedangkan Banyuwangi, terang Arum, memiliki luas 5.782 kilometer persegi. Puluhan ribu hektare di antaranya, tanah negara. Dus, minim persoalan sosial dan biaya pembebasannya.
"Ketinggian tanah dari permukaan air laut 0-1.000 meter. Dan ada di titik tengah, di antara seluruh kepulauan Indonesia," katanya. Kepadapatan penduduknya pun hanya 300 jiwa per kilometer persegi.
Selain itu, Banyuwangi memiliki sumber mata air. Didukung keutuhan hutan yang selalu terjaga kelestariannya. Juga bebas polusi udara.
Soal transportasi, klaimnya, bandara yang eksis bisa dikembangkan menjadi skala internasional. "Dan memiliki pelabuhan yang kedalaman lautnya bisa disandari kapal-kapal besar," lanjutnya.
Sedangkan transportasi darat, terdapat jalur kereta api sejak zaman Belanda. Dalam waktu dekat akan tersambung dengan jalan tol dari Probolinggo.
"Keindahan alam Banyuwangi serta keragaman seni budaya, merupakan daya pikat tersendiri di mata internasional. Sehingga, Banyuwangi layak dijadikan pusat ibu kota negara," terangnya.
Arum berharap, pemerintah mengkaji ulang rencana pemindahan Ibu Kota keluar Pulau Jawa. Khususnya Palangkaraya. Alasannya, lahan di sana seluas 2.679 kilometer persegi. Sebagian tanahnya gambut dan didominasi batu bara. Rawan kebakaran dan sumber air terbatas.