Banyuwangi Kantongi Sertifikat Geopark Nasional
Bogor-Hari ini, Jumat (30/11), delapan geopark mendapatkan sertifikat sebagai geopark nasional dari Kementerian Pariwisata, salah satu diantaranya Banyuwangi, Jawa Timur.
Banyuwangi melengkapi jumlah geopark nasional penerima sertifikat tersebut yang meliputi: Geopark Pongkor (Bogor), Geopark Karangsambung-Karangbolong di Kebumen (Jawa Tengah), Geopark Meratus di (Kalimantan), Geopark Silokek di Sijunjung (Sumatera Barat), Geopark Sawahlunto (Sumatera Barat), dan Geopark Ngarai Sianok-Maninjau (Sumatera Barat), Geopark Natuna (Kepulauan Riau).
Dalam pidatonya Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan harapannya kepada para pemimpin daerah agar menindaklanjuti penetapan taman bumi di wilayahnya sebagai geopark nasional dengan berinvestasi untuk mengelola serta mengembangkannya.
"Harapannya geopark ini mensejahterakan masyarakat dan semakin melestarikan alam," kata Arief di acara penyerahan sertifikat pengakuan Status Geopark Nasional kepada delapan pemerintah daerah, di Geopark Pongkor, Museum Tambang Antam, Kabupaten Bogor, Jumat (30/11)
Banyuwangi sendiri memiliki tiga situs yang memiliki keunikan geologi, yaitu Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional (TN) Alas Purwo.
Menurut Bupati Banyuwangi Azwar Anas, wilayah itu memiliki fenomena api biru (blue fire) dan termasuk yang terluas di dunia. Bahkan, Kawah di Ijen tersebut juga merupakan kawah terasam di dunia.
“Ini pasti memiliki nilai tambah tersendiri. Lalu ada fenomena mineralisasi Pulau Merah, serta kompleks gua di TN Alas Purwo. Ketiga karakteristik geologi ini dikombinasikan menjadi ciri khas dan identitas Geopark Banyuwangi," kata Anas.
Pulau Merah merupakan sisa dari perjalanan magma di bawah gunung api purba. Singkapan batuan di Pulau Merah sangat ideal dijadikan laboratorium geologi dunia untuk mempelajari proses alterasi dan mineralisasi emas tembaga.
Pun demikian dengan jejak geologi di dalam Gua Istana yang berada di TN Alas Purwo menggambarkan daerah tersebut merupakan laut dangkal yang mengalami proses geologi sampai menjadi daratan.
Geopark sendiri adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana masyarakat setempat diajak berperan melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya.