Begini Pemkab Banyuwangi Respons Anjloknya Harga Buah Naga
Banyuwangi – Ramainya pemberitaan petani buah naga Banyuwangi membuang hasil panennya ke sungai karena kesal atas anjloknya harga komoditas direspons Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Petani buah naga di wilayah itu mendapat kontrak pembeli dari tiga perusahaan asal Jakarta sehingga memberi kepastian pasar dan harga bagi para petani di tengah melimpahnya produksi saat ini.
“Terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang ikut memfasilitasi kerja sama ini. Semoga ini membantu menstabilkan harga yang kini menurun,” kata Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan, Senin (21/01).
Melalui kontrak tersebut pedagang membeli dengan harga Rp 5.000-6.000/kg, di atas harga pasar yang berkisar Rp2.000. “Kita dorong kontrak ini terus diperluas, karena bisa menjadi instrumen pengendalian harga ketika panen raya,” terang Arief.
Sebelumnya ramai pemberitaan petani buah naga di Kabupaten Banyuwangi membuang hasil panennya ke sungai akibat turunnya harga buah naga di pasaran yang berkisar Rp 1.500-Rp 2.000/kg.
Harga ini berbeda dengan sebelumnya yang mencapai Rp 6000-Rp 7000/kg. "Kalaupun dijual, hasilnya tak mampu mengembalikan modal. Sekarang kita buang 1 kwintal, kemarin 2 kwintal. Harganya benar-benar murah," ucap salah satu petani buah naga dari Pesanggaran, Hari Candra Setyawan (29).