Berpotensi Diterjang Tsunami, Desa Ini Siapkan Antisipasi
Banyuwangi – Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo terletak di ujung selatan Banyuwangi atau sekitar tiga jam dari pusat kota. Desa ini memiliki potensi bencana tsunami karena lokasinya berada di pinggir pantai dan berberhadapan langsung dengan Samudara Indonesia.
Desa ini terus membenahi diri untuk mengatisipasi berbagai bentuk ancaman bencana, dan telah membentuk lembaga maupun regulasi penanganan bencana. Bahkan telah dibentuk relawan bencana yang terdiri dari warga setempat dan Forum Pengurangan Risiko Bencana yang beranggotakan para tokoh masyarakat.
"Kami bahkan telah memiliki tata tertib rutin maupun insidentil untuk penanganan bencana. Desanya juga memiliki perencanaan dan penganggaran untuk menghadapi potensi bencana," ucap Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Fajar Suasana, Jumat (12/10).
Warga desa di sana terus berinovasi dalam penanggulangan bencana, seperti dengan memanfaatkan kearifan lokal sebagai bagian dari proses mitigasi bencana.
Selain itu, warga juga sudah membuat jalur evakuasi yang mudah dilalui menuju tebing-tebing di sekitar desa, serta para relawan ini juga aktif melakukan gerakan pengurangan sampah.
"Mereka aktif mengajarkan warga bagaimana meminimalisasi produksi sampah," terangnya.
Tak heran bila Desa Grajagan, Kabupaten Banyuwangi tersebut menerima penghargaan sebagai desa tangguh bencana karena dinilai memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi menghadapi potensi ancaman bencana.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemprov Jatim, Suban Wahyudiono kepada Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi Fajar Suasana bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Ke-73 Provinsi Jatim di Gedung Grahadi Surabaya.
"Partisipasi warga setempat sangat baik, mereka terlibat dalam setiap pelatihan yang kami berikan sehingga dideklarasikan sebagai Desa Tangguh Bencana," pungkasnya.