BPBD Situbondo Imbau Waspadai Gelombang Tinggi
SITUBONDO-Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak, Surabaya, menyebut gelombang tinggi berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur.
"Tinggi gelombang 1.25 meter hingga 2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa Bagian Timur, Perairan Utara Laut Jawa Timur, dan Perairan Kangean," tulis Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, via keteangan tertulis, Rabu (19/06).
Selain itu, BMKG juga menyebut gelombang tinggi 2.5 meter hingga 4.0 meter juga berpeluang terjadi di Perairan Selatan Jawa Timur dan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur.
Terkait hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi tersebut karena dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
"Untuk itu, diimbau pada masyarakat terutama nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m) untuk selalu waspada," demikian imbauan BPBD Situbondo dalam keterangan resminya, Selasa (19/06).
Diketahui, KM Arim Jaya berukuran 3 "gross tonnage" (GT) diketahui tenggelam dihantam ombak saat berlayar dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, pada Senin pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur.
Kapal nahas tersebut dihantam ombak saat melintas di pertengahan perairan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, wilayah Kabupaten Sumenep, pada Senin (19/06) sore, sekitar pukul 15.00 WIB.