Buntut Pernyataan Bupati Pamekasan, Petani Tembakau Ancam Demo Besar-besaran
PAMEKASAN-Petani tembakau Pamekasan, Madura, Jawa Timur, akan menggelar aksi besar-besaran lantaran kecewa dengan pernyataan Bupati Pamekasan Badrut Tamam yang menyebut pendemo dalam aksi bela petani tembakau beberapa hari lalu dibayar.
"Jangan hanya bisa ngomong dengan cara-cara menyakiti rakyat kecil. Anda (bupati red) selaku orang nomor satu di pamekasan harus minta maaf kepada rakyatnya. Jika tidak, kami akan menggelar aksi besar-besaran diikuti 300 ratus sepeda motor dalam waktu dekat," ucap Munirkhan, ketua Paguyuban Petani Tembakau dan Bandul Madura kepada jatimpos.id, Selasa (03/09).
BACA JUGA:
Abaikan Jeritan Petani Tembakau, Bupati Pamekasan Layani Siapa?
Pemkab Pamekasan Dinilai Tak Serius Urus Petani Tembakau
17 Ribu Ton, Target Pabrikan Beli Tembakau Madura
Selain itu, Paguyuban Petani Tembakau dan Bandul Madura sangat mendukung langkah aktivis dan perwakilan petani yang telah melaporkan sejumlah perwakilan petani dan aktivis ke Polres Pamekasan.
"Saya dari paguyuban sangat mendukung langkah teman-teman. Bahkan kami ada rencana untuk melaporkan pada pihak kepolisian agar diproses secara hukum karena masyarakat sangat tersinggung, merasa disakiti oleh pernyataan orang nomor 1 di Pamekasan itu," ucap Munir.
Pihaknya juga mengecam keras pernyataan Bupati Badrut tersebut karena dinilainya justru memicu keresahan di kalangan petani.
"Petani resah dengan pernyataan tersebut. Terlebih harga tembakau hancur, tidak sesuai dengan harapan masyarakat petani. Dia melawan suara rakyat yang disampaikan lewat aksi beberapa pekan lalu," katanya.
Sebelumnya, pada acara 1 Muharram di halaman Pendopo Ronggo Sukowati Pamekasan, Sabtu(31/08), Bupati Badrut menyebut pendemo tembakau di Kantor Pemkab Pamekasan pada 28 Agustus dibayar.
Pernyataan bupati tersebut juga beredar cuplikan video pidato bupati soal 'demo bayaran' yang beredar di kalangan petani dan aktivis via Whatsapp.