Bupati Mojokerto: ASN Harus Aktif dan Paham Digital Culture
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Mojokerto menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas Literasi Digital Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Agenda yang berlangsung di Arayanna Hotel Trawas, Rabu (26/10) ini secara langsung dibuka oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.
Bupati Ikfina mengatakan, kehidupan masyarakat saat ini hidup di dua dunia, yakni dunia nyata dan dunia maya. Dimana aktifitas berselancar di dunia digital pastinya semakin hari akan semakin bertambah.
"Saat ini tentu kita hidup di dunia nyata dan dunia maya. Makin kedepan, waktu yang kita habiskan dalam satu hari untuk berselancar di dunia maya akan semakin bertambah. Sehingga kecakapan kita di dunia maya, bagaimana kita menjadi pribadi yang baik di dunia digital tersebut juga harus kita miliki juga senantiasa kita tingkatkan," ungkapnya.
Tak jauh berbeda dengan dunia nyata, lanjut Ikfina, di dunia maya pun ada aturan-aturan yang harus dipahami dan ditaati. "Di dunia maya pun ada aturannya, sehingga kita pun juga tetap tidak bisa semau-maunya saat berada di dunia maya," tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati Ikfina juga menyampaikan materi terkait digital culture. "Digital culture, ini bagaimana kita sebagai WNI ini menyadari bahwa ketika memasuki dunia digital, secara tidak langsung dia sudah menjadi warga dunia digital yang harus berlandaskan bhineka tunggal ika dan pancasila," tuturnya.
ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto, lanjut Ikfina, harus selalu meningkatkan pemahaman digital literasi. Karena kedepannya nanti, para ASN juga harus aktif dalam dunia digital untuk memberikan dan menyebarluaskan informasi dari pemerintah.
"Pemahaman digital literasi ini adalah sifatnya harus, ASN harus paham dan harus tahu. Makanya harus tahu rambu-rambunya seperti apa. Jangan sampai ketidaktahuan itu membuat dia melanggar aturan," katanya.
Keaktifan ASN ini nanti bakal menjadi ujung tombak untuk mengisi dunia digital dengan konten-konten positif, informatif, dan produktif. "Keaktifan ASN ini sangat aktif berselancar di dunia maya, kedepannya pasti teman-teman ASN ini akan menjadi bagian dari penyebarluasan informasi kegiatan-kegkatan yang telah dilakukan oleh pemerintah. Kita justru mendorong mereka aktif di dunia digital, bagaimana kita memenuhi dunia maya ini dengan konten-konten yang positif dan produktif," jelasnya.
Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini berharap, para peserta Workshop Peningkatan Kapasitas Literasi Digital Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini memiliki kecapakapan terkait literasi digital yang lebih baik. "Saya berharap teman-teman semua ini benar-benar mempunyai kompetensi terkait digital literasi yang diberikan oleh para narasumber ini nanti. Kemudian juga menularkan ke ASN yang lain," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto menyampaikan, kehadiran internet saat ini telah mendistrupsi semua hal. "Kehadiran internet telah mendistrubsi banyak hal, bagaimana transaksi ekonomi sekarang berubah, pengelolaan pariwisata juga berubah, yang tak kalah penting adalah berinteraksi sosial juga berubah," katanya.
Ardi menambahkan, dalam melakukan interaksi di dunia maya pun memiliki bernagai aturan dimana siapapun yang melanggat aturan tersebut bisa dijerat aturan perundang-undangan yang telah ada dalam Undang-undang ITE. "Dalam berinteraksi di dunia maya juga ada aturan yang harus kita taati dan kita pahami bersama agar kita tidak kena sanksi sebagaimana diatur dalam Undang-undang ITE," tuturnya.
Dengan diadakannya Workshop Peningkatan Kapasitas Literasi Digital Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini, Ardi berharap para ASN di Kabupaten Mojokerto memiliki empat kompetensi dalam berselancar di dunia digital.
"Oleh karena itu bimtek ini kami lakukan agar kita mempunyai digital skill. Yang pertama bagaimana kita bisa mengoperasikan alat-alat digital, kedua tentunya adalah digital culture, karena kita dalam berinteraksi di dunia digital ini tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang tau apa yang kita upload, tapi seluruh dunia akan tau. Bagaimana kita menunjukkan bahwa kita adalah bangsa Indonesia yang berlandaskan pancasila," tandasnya.
Digital skill ketiga, lanjut Ardi, yakni digital etik, dan keempat adalah digital safety. "Di dunia maya juga ada etika yang harus kita pahami bersama. Keempat adalah digital safety, nantinya peserta akan diberi pemahaman bagaimana kita mengamankan identitas kita dan mengamankan informasi rahasia di dunia digital," imbuhnya.
Ardi berharap, peserta Workshop Peningkatan Kapasitas Literasi Digital ini bisa menularkan ilmu yang sudah didapat kepada ASN yang lain. "Sehingga ASN di Kabupaten Mojokerto akan semakin cakap digital," pungkasnya.