Bupati Pamekasan Dinilai Nistakan Kota Gerbang Salam
PAMEKASAN-Bupati Pamekasan, Madura, Badrut Tamam dinilai menistakan kabupaten berjulukan Kota Gerbang Salam itu terkait lomba lari internasional 13 kilometer, Minggu (24/11) kemarin.
Pasalnya, beberapa atlet lari dinilai mengumbar aurat dalam ajang olahraga tersebut.
"Ini penistaan terhadap kota Gerbang Salam (Gerakan Pembangunan Masyarakat Islam red.) yang dicanangkan ulama dan umara Pamekasan. Pemda 2003 silam," ungkap Anggota Fraksi PPP DPRD Pamekasan, Ali Masykur kepada Jatimpos.id, Senin (25/11).
Murutnya, Pamekasan memiliki identitas khas dengan cita membangun masyarakat Islami melalui kebijakan pendukung.
"Pamekasan kota santri, kota pendidikan, kota Gerbang Salam dengan semangat amar ma'ruf nahi mungkar," tegasnya.
Jadi, sambung politisi PPP ini, jangan asal 'mengimpor' kebudayaan luar (asing) tanpa filter.
"Bupati yang sekarang ini agak aneh. Seolah budaya luar mau dimasukkan ke kota Gerbang Salam sekehendak bupati sekarang. Bahkan, tidak hanya acara ini, di Pamekasan juga keluar izin pembangunan Cinema Mall di Nyalaran yang menurut MUI, saat audiensi ke DPRD, salah satu isinya dugem," ungkapnya.
Ali Masykur menegaskan dirinya mendukung apapun kegiatan Pemkab Pamekasan. Namun, harus senafas dengan semangat kota Gerbang Salam.
"Saya mendukung olahraga apapun termasuk lari. Tapi baju atau pakaian atletnya harus disesuaikan denga adat ketimuran, sopan dilhat, dan tidak buka aurat," terangnya.
"Mestinya bupati memberi catatan ke Dispora, sebelum kegiatan digelar dengan kalimat 'sesuaikan dengan Gerbang Salam'. Acara apapun itu," tutupnya.
Untuk diketahui, Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggelar lomba lari internasional jarak 13 km dengan start di Monumen Arek Lancor kemarin, minggu (24/11).
Kegiatan olahraga tersebut diikuti oleh 5 peserta dari luar negeri, yakni Malaysia, Jepang, Australia dan dua pelari Kenya.
Kegiatan bertajuk Pamekasan Run 13 K itu finish di Pantai Jumiang Kec Pademawu, Kab Pamekasan.