Canggih, Petani Ponorogo Cukup Pakai HP Cek Kondisi Tanah
PONOROGO-Para petani di Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Ponorogo, Jawa Timur, kini cukup menggunakan smartphone untuk mengetahui kondisi cuaca, termasuk kelembaban, kecepatan angin serta kondisi cuaca lainnya.
Bahkan, kondisi kandungan seperti unsur kimia tanah bisa diketahui via telepon pintar.
Penerapan teknologi pertanian tersebut terwujud setelah sejumlah petugas dari Kementerian Koordinator Perekonomian RI bersama staf dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Malang memasang satu buah alat smart farming di area persawahan di Desa Ngabar.
“Petani bisa betul-betul memprediksi dan mengantisipasi kondisi yang terjadi. Misal, pupuk harus berapa kadarnya, pupuk yang apa yang harus ditambah, bagaimana kalau lembab dan sebagainya,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Andi Susetyo, Senin (09/09).
Alat tersebut bisa terhubung ke telepon genggam (HP) dan bisa dilihat hasil deteksi maupun hasil analisi melalui sebuah aplikasi.
“Dengan demikian, petani bisa betul-betul memprediksi dan mengantisipasi kondisi yang terjadi. Misal, pupuk harus berapa kadarnya, pupuk yang apa yang harus ditambah, bagaimana kalau lembab dan sebagainya,” bebernya.
Dikatakannya, pemasangan alat tersebut guna mewujudkan smart farming untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan menekan biaya produksi.
“Hal ini akan menimbulkan efisiensi biaya produksi yang cukup baik dan akan signifikan pengaruhnya terhadap hasil pertaniannya nanti,” terangnya.
“Alat ini baru ada dua di Indonesia. Satu di Ponorogo dan satu lagi di Karanganyar (Jawa Tengah). Dua daerah ini adalah pilot project dari IoT ( Internet of Things) sensor cuaca dan tanah ini,” tutupnya.