Data Laka Lantas Operasi Ketupat Semeru
SURABAYA-Data hasil Operasi Ketupat Semeru Polda Jawa Timur menyebut angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di wilayah Jawa Timur dari H-7 hingga hari H Lebaran 2019 turun signifikan.
Penurunan laka lantas tersebut sebesar 66 persen dibanding tahun 2018 lalu.
"Pada 2018, dalam kurun waktu yang sama, jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 282 kasus. Sementara pada 2019 jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 97 kasus," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (06/06).
Barung menyebut secara kualitatif, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di Jatim juga menurun drastis.
Pada 2018, tepatnya pada H-7 hingga hari H Lebaran 2019, korban meninggal dunia akibat laka lantas di Jatim mencapai 31 orang.
"Pada 2019 korban meninggal dunia turun menjadi 11 orang. Artinya, penurunannya mencapai 65 persen," ujarnya.
Tidak hanya itu, jumlah korban luka berat dan luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas di Jatim juga mengalami penurunan.
Pada 2018, jumlah korban luka berat akibat kecelakaan lalu lintas di Jatim pada periode yang sama mencapai 33 orang. Sementara tahun ini menurun menjadi 15 orang atau turun 55 persen.
"Yang korbannya mengalami luka ringan juga menurun pada Operasi Ketupat di periode yang sama. Tahun lalu jumlahnya mencapai 408 orang, sementara tahun ini menurun menjadi 140 orang," jelasnya.
Jika dilihat dari jenis kendaraan bermotor, sambung Barung, setidaknya ada 123 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor pada 2019.
Jumlah tersebut menurun 66 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 361 kasus.
Sedangkan untuk mobil barang, pada 2019, ada 16 kasus kecelakaan yang melibatkan mobil barang. Jumlah itu menurun 65 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 46 kasus.
Begitu pula kecelakaan yang melibatkan mobil penumpang, jumlah kasusnya menurun hingga 51 persen.
Pada 2018 mencapai 55 kasus, sementara tahun ini 27 kasus.
"Begitu juga kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus, tahun ini menurun 58 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu ada 12 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus, sementara tahun ini hanya 5 kasus," tutupnya. (Ant)