Dilema Petani Kopi Blitar: Produk Melimpah, Pemasaran Sulit
BLITAR-Pemerintah Provinsi Jawa Timur diharap memberi perhatian pada petani kopi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pasalnya, produk kopi petani setempat saat ini melimpah, namun terbentur pemasaran yang sulit.
"Mereka butuh campur tangan pemerintah untuk ikut mempromosikan ke pasar luar negeri dan kebijakan tarif pajak ekspor yang tak terlalu memberatkan agar bisa bersaing dengan kopi dari negara-negara lain," ujar Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKB, Chusainuddin melansir laman resmi Kominfo Jatim, Selasa (11/06).
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Nugroho yang berharap potensi perekonomian dari sektor perkebunan ini bisa ditingkatkan melalui pinjaman dana bergulir dengan bunga rendah.
"Pemprov Jatim sebenarnya sudah memberikan pinjaman dana bergulir dengan bunga 6 persen pertahun. Tapi itu dianggap masih terlalu besar dan memberatkan petani," kata Nugroho, politisi asal Fraksi PDIP Jatim ini.
Ironisnya, sambung dia, sesuai ketentuan otoritas jasa keuangan (OJK) batas minimum bunga pinjaman dana bergulir adalah 6 persen pertahun.
"Artinya, kalau merubah ketentuan bunga dana pinjaman ya perlu dukungan DPR dan pemerintah pusat melalui OJK," tutupnya.