Dinkes Jatim Diragukan 'Update' Data 'Stunting'
SURABAYA–Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim) diragukan memiliki data terkini terkait angka stunting (balita gagal tumbuh) dan kasus pasung di wilayah setempat.
"Saya ini tidak yakin bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur punya data update terkait pasung, stunting," ungkap Mathur Husyairi, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Selasa (22/10).
Buktinya, sambung Mathur, saat ini masih ada sembilan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) belum terbebas dari pasung, di Kabupaten Blitar.
Padahal, lanjut dia, pemprov telah mencanangkan Jatim bebas dari pasung.
Dana penanganan stunting dan pasung besar. Namun, jelas Mathur, belum maksimal karena Dinkes Jatim miskin data dan kerja.
"Sangat disayangkan, ini harus segera dibenahi oleh Dinkes Jatim,” katanya.
Menurutnya, penanganan kesehatan di Jatim terkesan asal-asalan karena kurangnya koordinasi Dinkes Jatim dengan Kabupaten/Kota.
Persoalan tersebut, kata dia, perlu dibenahi. "Bukannya Pemprov punya program andalan yang namanya Smart Province. Kenapa tidak terintegrasi," sarannya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Jatim, Dr dr Kohar Hari Santoso menepis keraguan anggota DPRD itu bahwa pihaknya sudah meng-update data terkait penderita stunting.
"Kami sudah update data, yang jelas semua data sudah diklarifikasi," ujarnya.
BACA JUGA:
Penyebab Tingginya 'Stunting' di Jawa Timur
Data Gizi Buruk Dinkes Jatim Dinilai Asal-asalan
Soal kasus pasung di Blitar, dr Kohar mengaku akan mengklarifikasi ke Dinkes Kabupaten terkait 9 orang yang di Pasung di Blitar.
"Kami akan klarifikasi ke Dinkes Kabupaten, apakah ini kasus baru atau kasus lama," tutupnya. (kominfo)