Ditujukan ke Masjid-Masjid, Kantor Pos Trenggalek Tahan Tabloid Indonesia Barokah
TRENGGALEK - Kantor Pos Trenggalek, Jawa Timur (Jatim) menahan distribusi 101 paket amplop besar berisi Tabloid Indonesia Barokah yang diyakini mengandung muatan propaganda politik dan kampanye hitam terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Kepala Kantor Pos Cabang Kabupaten Trenggalek Pamuji Slamet mengatakan, sampai saat ini sebagian besar paket masih ditahan di gudang Kantor Pos Indonesia Cabang Trenggalek. Menurutnya, ada sebagian paket yang sempat terdistribusi di antaranya ke takmir masjid di Rutan Klas IIB Trenggalek.
"Paket-paket ini datang Sabtu (19/1) yang ditujukan ke takmir-takmir masjid dan pondok pesantren di Trenggalek. Namun, di situ tidak ada alamat pengirim yang jelas," kata Pamuji di Trenggalek, Sabtu (26/1).
"Selebihnya masih kami tahan. Apalagi setelah muncul imbauan agar paketan tersebut tidak diteruskan kepada alamat yang dituju, melainkan ditarik atau dikirimkan ke Kantor Pos Tulungagung. Saat ini paket itu telah kami kumpulkan untuk dikerimkan kembali ke Kantor Pos Tulungagung," ucapnya.
Pamuji mengatakan, paket tersebut dikirim langsung ke Kantor Pos kecamatan yang jumlahnya berbeda-beda. Untuk itu, setelah dikembalikan ke Kantor Pos Tulungagung semuanya akan didata.
"Seluruh Kantor Pos yang ada di Trenggalek merupakan cabang dari Kantor Pos Tulungagung, makanya setelah dikembalikan, sana (Kantor Pos Tulungagung) yang akan mendata untuk kebijakan selanjutnya," ujarnya.
Dikonfirmasi terkait adanya paket tabloid kontroversial tersebut, Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Hukum Bawaslu Trenggalek Farid Wadjdi mengatakan, pihaknya telah bekoordinasi dengan kepolisian dan Kantor Pos maupun jasa ekspedisi lain.
"Upaya pencegahan ini kami lakukan untuk mengantisipasi segala hal yang mengganggu berlangsungnya Pemilu nanti," tuturnya.
Informasinya, ada beberapa paket tabloid Indonesia Barokah dari kantor pos kecamatan yang telah dikirimkan ke alamat yang dituju. Di wilayah Kecamatan Dongko, misalnya, ada 25 paket yang telah disebar dan 55 sisanya masih di kantor pos Kecamatan Dongko. Di Kecamatan Tugu juga ada 10 paket yang telah disebar sisanya 88 belum disebar. Sedangkan dalam satu paket tersebut terdapat tiga exemplar tabloid.
"Sementara ini data yang kami miliki masih sebatas itu untuk yang lain menunggu laporan dari tiap kecamatan. Sebab diperkirakan jumlahnya ada ribuan paket," kata Farid. (Ant)