Dokumen-Benda Tajam Disita dari Rumah Mertua Terduga Teroris
NGANJUK-Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menyita sejumlah barang bukti dari dokumen hingga benda tajam dalam penggeledahan di rumah mertua terduga teroris di Desa Baleturi, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
"Ada benda tajam, kunci, dokumen. Penggeledahan ini terkait dengan penangkapan yang dilakukan semalam sehingga dicari alat bukti yang digunakan untuk memrosesnya," kata Kepala Polres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta ditemui di lokasi penggeledahan Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Rabu (15/05).
Polres Nganjuk, kata dia, hanya melakukan pengamanan di lokasi penggeledahan memastikan agar warga di sekitar lokasi rumah tersebut bisa melaksanakan kegiatan dengan baik.
"Kami melaksanakan pengamanan dan kami menetralisir agar warga di sekitar lokasi rumah ini bisa melaksanakna kegiatan dengan baik, tidak terancam dan merasa nyaman," jelas dia.
Untuk keberadaan terduga teroris DED, Kapolres mengaku kurang tahu. Dimungkinkan sudah dibawa ke Jakarta untuk proses lebih lanjut.
"Kalau istri dan anak saat ini di rumah. Kami lakukan pengawasan juga dan kami berharap ke warga agar juga mau menerima istri tersebut, karena kan bagian dari warga. Jadi, tolong saya juga titip agar jangan dikucilkan, selalu guyub satu dengan lain," ungkapnya.
Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror menggeledah rumah mertua DED yang ditangkap saat bersama istri di sebuah konter telepon seluler di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Ia sempat melawan, namun akhirnya menyerah ke petugas, sehingga langsung dibawa.
Sedangkan istri yang bersangkutan, Siti Asmunah, sempat diizinkan pulang, namun kemudian dibawa oleh petugas ke Mapolres Nganjuk.
Selain itu, terdapat ibu dari Siti yang juga ikut serta, mendampingi dan cucu yang masih berusia tujuh bulan.
Polisi sempat membawa kembali Siti ke rumahnya guna menunjukkan sejumlah barang bukti. Hingga akhirnya sejumlah barang bukti berhasil diamankan.
Erna, salah seorang tetangga mengatakan istri bersangkutan, Siti Asmunah jarang bergaul dengan tetangga. Siti sudah di rumah keluarganya sejak satu tahun belakangan dari mulai hamil hingga melahirkan.
"Dia dulu kerja di luar negeri beberapa kali dan terakhir tiba-tiba menikah. Saat menikah orang tua dan keluarga juga tidak diberi tahu. Jadi pulang sudah hamil dan melahirkan di rumah orang tua," ungkap Erna.
Suami yang bersangkutan, sambung Erna, juga agak pendiam. (Ant)