Duka Petani Tembakau Madura di Hari Tani
PAMEKASAN-Bertepatan dengan Hari Tani Nasional yang dihelat tiap 24 September, Paguyuban Petani dan Bandul Tembakau Madura (PPBTM) mengungkapkan keluh kesahnya.
"Saya selaku ketua PPBTM mewakili masyarakat petani Pamekasan mengucapkan selamat Hari Tani. Namun, secara khusus bagi masyarakat Madura di Hari Tani kali ini merupakan duka bagi masyarakat Madura karena kami petani tembakau saat ini dalam kondisi yang tidak menentu, jauh dari harapan. Harga tembakau anjlok," kata Ketua PPPBTM, Muhammad Munir, kepada Jatimpos.id, Selasa (24/09).
BACA JUGA:
Bupati Badrut Bisa Tiru Temanggung Bela Petani Tembakau
Bupati Badrut Beber Potensi Luar Biasa Pamekasan
Menurut Munir, kualitas tembakau petani pada musim ini cukup baik karena cuaca cukup mendukung.
"Namun ironis di tengah isu naiknya cukai rokok yang akan ditetapkan oleh pemerintah justru harga tembakau hancur. Harga masih jauh dari harapan. Untuk tembakau pengunungan yang sangat berkualitas di hargai hampir melebihi grade sedangkan untuk harga tembakau di luar itu tetap anjlok kisaran Rp28 per kilogram hingga Rp40 ribu," beber Munir.
Dia pun kecewa terhadap kepemimpinan Bupati Pamekasan saat ini, Badrut Tamam karena dinilai tidak melakukan intervensi serius membela petani tembakau.
"Kalau bupati sibuk mau nyalon Wali Kota Surabaya daripada ngurusin kepentingan rakyat, kalau kabar ini benar-benar positif, maka secepatnya mengundurkan diri fokus ke persiapan cawali Surabaya," tutupnya.
Sebagai informasi, di Kabupaten Pamekasan sekitar 75 persen lebih penduduknya berprofesi sebagai petani. Sebagian besar dari mereka tidak memiliki cadangan ekonomi lain dengan hanya mengandalkan hasil pertanian, khususnya tembakau.