Hijaunya Benteng Pendem di Ngawi
JAKARTA-Objek wisata sejarah Benteng "Van Den Bosch" atau populer dengan sebutan "Benteng Pendem" di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tampak semakin hijau saja.
Bangunan cagar budaya itu memang dihijaukan melalui program gerakan "Siap Sadar Lingkungan" (Siap Darling) yang dipusatkan di benteng yang berada di Komplek Angicipi Batalyon Artileri Medan (Armed) 12, di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupatan Ngawi.
Benteng Pendem yang pada awal Februari 2019 sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo itu hingga kini masuk dalam area pengawasan Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 12 di bawah Resimen Artileri Medan 1/Putera Yudha Divisi Infanteri (Divif) 2 Kostrad.
Dalam kegiatan hasil kerja sama Bakti Lingkungan Djarum Foundation dan Kodam V Brawijaya itu, ikut terlibat di dalamnya sebanyak 248 mahasiswa yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Madiun, dan bahkan dari Yogyakarta, di antaranya STKIP Modern Ngawi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Unversitas Soerjo Ngawi, dan Institut Agama Islam (IAI) Ngawi.
Kemudian, Universitas Merdeka Madiun, Politeknik Negeri Madiun, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madiun, STISIP Muhammadiyah Madiun, Unika Widya Mandala, dan Universitas PGRI Madiun.
Bersama ratusan mahasiswa tersebut, Vice President Djarum Foundation FX Supanji dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi yang diwakili Dandim 0805/Ngawi Letkol (Arh) Hany Mahmudhi, SE, secara simbolis menanam pohon dan semak berbunga di depan pintu masuk Benteng Pendem itu.
Dalam kesempatan itu Dandim menyatakan gerakan penghijauan tentu bernilai positif untuk memelihara ekosistem lingkungan hidup di Ngawi.
"Pohon yang ditanam selain bisa membantu keteduhan, juga menyerap air sehingga kandungan air juga akan lebih banyak, sehingga kita mendukung upaya-upaya semacam ini," kata Wisnoe, Rabu (14/08).
Sementara itu FX Supanji mengatakan, upaya penanamam pohon dan peghijauan harus dimulai kapan saja tanpa harus menunggu.
"Jika kita mulai hari ini, maka 20 tahun ke depan akan bertambah kandungan air di lingkungan sekitar pohon yang ditanam itu," tuturnya.
Mengenai lokasi penanaman pohon dan semak berbungan di Benteng Pendem, ia menyatakan bahwa bangunan itu adalah salah satu cagar budaya.
"Itu peninggalan sejarah yang harus kita hargai, jaga dan rawat sehingga akan bisa diketahui generasi penerus," tutupnya. (Ant)