IPM Lahirkan Banyak Tokoh, dari Busyro Hingga Raja Juli PSI
Sidoarjo - Sejak berdiri pada Juli 1961 hingga berusia 57 tahun, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sudah melahirkan banyak tokoh yang berkontribusi ke masyarakat.
"Ada Bapak Haedar Nasir, dulu beliau dari IPM, sekarang menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah. Ada Pak Busyro Moqoddas, beliau ketua Komisi Yudisial dan Ketua KPK. Hadir enggak? Oh enggak ada. Ada Pak Hajriyanto Thohari, dulu dubes di Beirut," ungkap Presiden saat membuka Muktamar XII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (19/11).
Selain itu masih ada juga tokoh-tokoh yang aktif saat ini di partai politik. "Ada Adinda Raja Antoni yang sekarang terkenal banget karena sering keluar di TV. Ada Pak Anis Matta. Ada Pak Budiman Sudjatmiko juga dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebut satu per satu," tambah Presiden.
Raja Juli Antoni adalah Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Anis Matta adalah mantan ketua umum atau presiden Partai Keadilan Sejahtera dan Budiman Sudjatmiko adalah salah satu politikus PDI-Perjuangan.
"Saudara yang hadir di sini adalah generasi penerusnya, tapi saudara tumbuh dalam suasana yang memang berbeda yang hidup di dunia digital, sekarang semua anak-anak mudah pasti pegang 'smartphone'. Semua berkomunikasi dengan facebook, istagram, kita tahu itu," ungkap Presiden.
Media sosial Meskipun dapat memperoleh hal yang positif, media sosial dan internet juga dapat menimbulkan persoalan karena banyaknya kabar bohong (hoaks).
"Banyak yang baik tapi tidak semua yang di internet dan media sosial berisi kebaikan. Banyak ujaran kebencian, hoaks bahkan ajaran-ajaran menyesatkan," tegas Presiden.
Padahal, menurut Presiden, aset terbesar Indonesia adalah persatuan dan kerukunan bukan lainnya. "Saudara-saudara semua sebagai anak muda harus bisa karena pertarungan antarnegara semakin ketat, tapi saya yakin dengan anak-anak muda yang kita miliki, khusunya kader IPM tidak perlu takut kita bersaing dengan negara-negara lain karena banyak yang ikut olimpiade matematika, fisika, dapat juara 1, juara 1, juara 1," pungkasnya.