Jokowi Tanggapi PPDB Sistem Zonasi: Banyak Masalah!
GRESIK-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi di lapangan banyak masalah yang perlu dievaluasi.
"Memang di lapangan banyak masalah yang perlu dievaluasi, tapi tanyakan lebih detail kepada Menteri Pendidikan," kata Jokowi ketika ditanya wartawan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur usai kunjungan kerjanya dalam rangka membagikan 3.200 sertifikat tanah, Kamis (20/06).
Dibeberapa wilayah Jawa Timur, sistem zonasi tersebut banyak diprotes wali murid dengan mendatangi kantor Dinas Pendidikan di beberapa wilayah di Jatim.
Di Surabaya misalnya, sejumlah orang tua mengeluhkan proses PPDB sistem zonasi pada tingkat SMA/SMK Negeri karena dinilai membuat bingung untuk mencari sekolah yang tepat untuk anaknya.
Bahkan, persoalan PPDB di Surabaya memicu aksi protes ratusan wali murid di depan kantor Dinas Pendidikan Surabaya hingga nyaris ricuh.
"Kami ingin server ditutup dan PPDB zonasi dibatalkan," ujarnya wali murid SDN Barata Jaya Surabaya, Fitri Suhermin kecewa karena server yang ditutup Rabu (19/6) malam dibuka kembali Kamis pagi.
Hal yang sama terjadi di Kota Madiun dimana sejumlah ortu siswa juga memprotes pelaksanaan sistem tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pendidikan (DP) Kota Madiun, Eddie Sanyoto juga mengaku prihatin terhadap polemik PPDB siswa jenjang SMA/SMK.
Apalagi di kotanya, menjelang penutupan pendaftaran ada dua sekolah dari enam SMA negeri yang pagunya belum terpenuhi. Sementara empat SMA negeri jumlah pendaftar justru membludak.
"Kami prihatin dengan polemik PPDB siswa jenjang SMA/SMK. Ini sudah kami prediksi sejak awal. Harapan kami pemerintah daerah bisa turun tangan, agar ada komunikasi dengan Pemprov Jatim untuk mengatasi masalah ini," ujar Eddie. (Ant)