Kader PDIP Hembuskan Wacana Pemekaran Surabaya
SURABAYA-Calon Wakil Wali (wawali) Kota Surabaya, Eddy Tarmidi Widjaja, melontarkan gagasan pemekaran Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi dua wilayah yakni Surabaya Barat dan Surabaya Timur.
"Saya pikir sudah saatnya Surabaya itu dibagi dua wilayah mengingat semakin tahun semakin padat penduduk," ujar politikus PDIP ini di Surabaya, Kamis (17/10).
Tidak menutup kemungkinan, jelas Eddy, akan timbul banyak masalah seperti halnya kemiskinan, kemacetan, kriminalitas, dan persoalan sosial perkotaan lainnya seiring kian padatnya Kota Pahlawan Surabaya.
"Jika Surabaya dibagi menjadi dua wilayah, maka penanganan permasalahan yang dihadapi masyarakat urban bisa teratasi dengan cepat," terangnya.
Kota Surabaya, sambung Eddy, merupakan kota terbesar pertama di Indonesia dengan jumlah penduduk cukup besar dan wilayah luas.
Merujuk data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya bahwa penduduk asli Surabaya atau penduduk permanen Surabaya mencapai 3,2 juta jiwa, sedangkan data penduduk nonpermanen hingga Oktober 2019 mencapai 1.232 jiwa. Luas wilayah Kota Surabaya sekitar 350,54 km².
BACA JUGA: Keliaran di Surabaya Tanpa Identitas Didenda Rp500 Ribu
Selain itu, Kota Surabaya memiliki 31 kecamatan, terdiri dari 163 kelurahan dengan 1.360 RW (Rukun Warga) dan 8.972 RT (Rukun Tetangga). Kawasan terbangun di wilayah Kota Surabaya meliputi hampir 2/3 dari seluruh luas wilayah.
Terkait batasan antara wilayah Surabaya Barat dan Surabaya Timur, Eddy mengatakan bisa dilihat dari titik tengah atau pusat Kota Surabaya, tepatnya Jalan Raya Darmo.
Soal potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Eddy menilai wilayah Surabaya Barat dan Timur potensi PAD cukup besar.
Hal itu bisa dilihat dari konsentrasi perkembangan fisik kota yang semula membujur dari kawasan utara hingga selatan kota, pada saat ini cenderung bergeser ke kawasan barat dan kawasan timur kota.
"Hal ini akibat pembangunan yang terjadi di dua wilayah tersebut," ujar kader PDIP ini melansir Antara.
Gambaran umum perkembangan fisik kota tersebut didominasi oleh pembangunan kawasan perumahan real estate dan fasilitas perniagaan.
Kawasan perumahan yang berupa kampung terkonsentrasi di area pusat kota, sedangkan perumahan real estate tersebar di kawasan barat dan timur.