Kadin Jatim Dorong Pemerintah Atasi Kelangkaan Jagung Pipilan
SURABAYA-Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa timur, Adik Dwi Putranto mendorong pemerintah daerah setempat mengatasi kelangkaan jagung pipilan, yang dikeluhkan sejumlah peternak.
"Untuk mengatasi langkanya jagung di pasaran, kami mendesak pemerintah segera melakukan upaya konkret untuk mendatangkan jagung, bisa dengan impor dari luar daerah atau dengan impor dari luar negeri," katanya di Surabaya, Kamis (24/01).
Adik juga mempertanyakan validitas data produksi jagung yang disajikan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, yang menyatakan produksi jagung Jatim pada akhir 2019 mengalami surplus 4,3 juta ton.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim menyatakan, produksi jagung Jatim tahun 2019 mencapai 6,9 juta ton pipilan kering (ppk), sementara kebutuhan jagung Jatim mencapai 122 ribu ton, sehingga hingga akhir 2019 produksi jagung Jatim masih surplus sekitar 4,3 juta ton.
“Kalau surplus dimana barangnya. Karena di pasar tidak ada, semua mengeluhkan sulit mendapatkan pasokan jagung untuk pakan ternak. Bahkan dari pengakuan salah satu anggota Kadin Jatim, stok jagung di Bima dan Gorontalo juga tidak ada," katanya.
Ia meminta, kondisi seperti ini tidak terulang terus dan data yang disajikan harus valid agar bisa menata langkah strategis demi tercapainya ketahanan pangan di Jatim dan nasional.
"Kami memiliki komitmen besar untuk mengawal program swasembada pangan di Jatim. Kadin juga siap membentuk Dewan Pangan Jatim yang nantinya akan bertugas untuk melakukan percepatan. Kadin juga siap membantu perluasan lahan pertanian dengan melakukan kerja sama dengan pihak manapun, dengan Pemprov Jatim, Perhutani ataupun swasta," imbuhnya. (Ant)