Kata PKB soal Sosok Ideal Cawali Surabaya
SURABAYA-Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Muhibbin Zuhri mengungkapkan sosok ideal Calon Wali Kota (cawali) Surabaya tidak harus asli Surabaya.
Menurut Muhibbin, cawali asli Surabaya juga belum tentu bisa mengerti tentang kondisi sosial dan geografi di Surabaya.
"Sehingga tidak ada jaminan untuk itu," katanya di Surabaya melansir Antara, Rabu (19/06).
Namun, lanjut dia, jika yang maju nanti adalah asli Surabaya maka memiliki nilai plus tersendiri karena bisa lebih mudah menyelami berbagai persoalan yang ada di Kota Pahlawan.
Muhibbin berharap pemimpin yang terpilih nantinya adalah sosok yang berkualitas. Selain itu juga bisa membawa kemaslahatan bagi warga Surabaya.
Bahkan, dia berharap wakil dari partai politik yang maju di Pilkada Surabaya nantinya adalah kader terbaik.
"Partai politik sebagai pilar dari demokrasi memiliki fungsi kaderisasi untuk menghadirkan pemimpin yang berkualitas," ujarnya.
Untuk itu, Muhibbin berharap agar masyarakat Surabaya mengerti jejak rekam dari para cawali dan cawawali yang akan maju dalam Pilkada Surabaya 2020.
Tentunya, lanjut dia, masyarakat tidak mudah tergoda dengan hal-hal yang berbau pragmatisme saat tiba waktunya pemilihan.
Saat ini sejumlah nama bakal Cawali Surabaya menjadi pembicaraan publik jatim, mereka adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Sekretaris DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Syaifudin Zuhri.
Selain itu, Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Jatim Zahrul Azhar As’ad (Gus Hans), Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, politikus Golkar Andi Budi, Ketua PCNU Surabaya Muhibbn Zuhri dan politikus PKB Fandi Utomo.
Dari sejumlah nama bakal Cawali Surabaya tersebut yang masuk daftar kepengurusan PCNU Surabaya, selain Muhibbin adalah Eri Cahyadi dan Syaifudin Zuhri. Eri juga tercatat sebagai Penasihat GP Ansor Surabaya.