Kebijakan Cina Picu Masuknya Sampah Impor ke Indonesia

 Kebijakan Cina Picu Masuknya Sampah Impor ke Indonesia Gubernur Jawa Timur Khofifah saat meninjau tumpukan sampah kertas impor di salah satu pabrik kertas, Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (20/06)/Foto: Antara

MOJOKERTO-Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia diduga akibat kebijakan Cina menghentikan impor sampah plastik dari sejumlah negara di Uni Eropa dan Amerika.

Akibatnya, sampah plastik beralih tujuan ke negara-negara di ASEAN, tak terkecuali Indonesia termasuk ke wilayah Jawa Timur.

Diperkirakan, Indonesia menerima sedikitnya 300 kontainer yang sebagian besar mengangkut sampah plastik ke Jawa Timur setiap harinya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada pabrik kertas PT Pakerin (Pabrik Kertas Indonesia) di Mojokerto supaya material sampah kertas (waste paper) yang digunakan sebagai bahan baku harus bebas plastik.

"Katakan bahan waste paper yang dipakai mencapai 1.500 ton. Jika dalam 1.000 ton saja, 300 nya adalah unsur ikutan yakni plastik, tentunya mengkhawatirkan. Sebab kita sendiri gencar memerangi sampah plastik," kata Khofifah saat melakukan kunjungan kerja dan peninjauan PT. Pakerin dengan didampingi Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Rabu (19/06), di Mojokerto.

Dia membahas penggunaan bahan baku kertas yang digunakan PT. Pakerin, berupa kertas bekas atau waste paper impor di mana bahan impor dari luar negeri ini tidak murni unsur kertas, namun bercampur dengan material sampah plastik yang susah terurai.

Gubernur ingin industri kertas tetap menjaga tatanan lingkungan yang sehat. Jika ada ikutan sampah plastik namun sudah terlanjur, KLHK akan memberi restriksi pada ikutan-ikutan tersebut.

"Kami punya catatan industri-industri di Jawa Timur yang mengimpor bahan baku dari luar. Jika terdeteksi plastik, bisa dikembalikan dan segera tindaklanjuti. Karena kita juga sadar, jika industri kertas menggunakan bahan pulp, eksistensi hutan juga terancam,” jelas Khofifah.

Khofifah mempersilakan impor waste paper pada industri kertas namun dengan catatan tidak ada ikutan plastik, maupun B3, serta pastikan betul dari mana. Dirinya juga menyebut bahwa bahan baku waste paper yang mengandung plastik, boleh dikembalikan ke negara asal. (Ant)