Kemarau Panjang, BPS Malang Ingatkan Stok Bahan Pokok
MALANG-Badan Pusat Statitis (BPS) Kota Malang, Jawa Timur, mengingatkan pemerintah agar menjaga pasokan bahan pokok jelang akhir tahun.
Pasalnya pada akhir tahun, berdasarkan data BPS, selalu terjadi inflasi didorong oleh kenaikan harga bahan makanan.
"Jika dilihat dari pola grafik, November dan Desember ada kenaikan harga. Itu wajar, selama pasokan terus dijaga," ujar Kepala BPS Kota Malang Sunaryo, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (01/11).
Terlebih, sambung Sunaryo, Indonesia mengalami musim kemarau yang cukup panjang di tahun 2019 yang membuat musim tanam mengalami kemunduran dan mengganggu pasokan.
"Yang perlu diwaspadai bagaimana menyediakan stok pangan yang cukup, sehingga bisa mengantisipasi dampak kemarau panjang dan menyongsong akhir tahun," ujar Sunaryo.
Selama ini, jelas dia, pasokan bahan pokok terutama beras di Kota Malang terpantau mencukupi. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya kenaikan harga beras meskipun terjadi musim kemarau panjang.
Pemkot Malang diharapkan bisa mengamankan pasokan bahan kebutuhan pokok dalam upaya menjaga tingkat inflasi. Tercatat, inflasi kalender Kota Malang pada 2019 sebesar 1,41 persen.
"Saat ini inflasi stabil, masih bagus, kita berharap masih tetap terjaga. Kota Malang merupakan kota niaga, jasa, dan pendidikan, sehingga ketersediaan (bahan pokok) harus terjaga," tutupnya.
Saat ini total stok beras yang dimiliki mencapai 32.488 ton. Dengan total stok tersebut, kebutuhan beras khususnya di wilayah Malang Raya akan tercukupi hingga April 2020.
Bulog Malang, sepanjang 2019, menargetkan serapan gabah atau beras sebanyak 21.073 ton, atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2018, yang sebesar 42.900 ton.
Sementara realisasi serapan, hingga saat ini tercatat kurang lebih 10 ribu ton, yang cenderung mengalami penurunan dikarenakan musim kemarau panjang dan produksi dari daerah produsen beras cenderung menurun. (Ant)