Kemarau, Petani Ngawi Beralih ke Tembakau
NGAWI-Luas lahan tanaman tembakau di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terus bertambah memasuki musim kemarau.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi menyebutkan pada 2017 hanya terdapat 1.200 hektare tembakau saat musim kemarau, namun pada tahun berikutnya (2018) naik menjadi 1.700 hektare.
"Sementara pada musim kemarau tahun ini sudah menyentuh angka 3.400 hektare," ujar Kepala Disperta Ngawi Marsudi kepada wartawan di Ngawi, Selasa (06/08).
Menurut dia, semakin bertambahnya luas lahan tembakau tersebut disebabkan karena komoditas itu sangat cocok ditanam saat musim kemarau. Apalagi, nilai ekonomi tembakau terbilang tinggi.
Daerah Ngawi yang digunakan untuk bercocok tanam tembakau terdapat di Kecamatan Karangjati. Hampir 50 persen petani di wilayah tersebut menanam tembakau.
Selain Karangjati, wilayah Kecamatan Padas dan Pangkur juga merupakan sentra tembakau. Bahkan sekarang wilayah Kecamatan Kedunggalar dan Paron di sebelah Ngawi barat juga mulai banyak tanaman tembakau.
Marsudi menjelaskan, varietas tembakau yang ditanam di Ngawi didominasi jenis rajangan Madura dan lokal. Dua jenis tembakau tersebut paling diminati karena sejumlah kelompok tani telah menjalin kerja sama dengan pabrik rokok.
Sementara itu, petani tembakau asal Desa Weru, Kecamatan Karangjati, Saliman membenarkan bahwa menanam tembakau saat kemarau lebih menguntungkan dari pada tanam padi karena tidak gampang gagal panen meski air sangat minim.
"Tanaman tembakau kalau kena hujan daunnya mengerut dan setelah dirajang juga susah kering. Karena itu, tembakau sangat cocok ditanam saat kemarau," katanya. (Ant)