Khofifah Inginkan Data Tunggal Garam
SAMPANG-Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansan meminta agar segera ditunjuk institusi utuk mengeluarkan data produksi garam nasional, kebutuhan secara nasional, kategori garamnya, jenis kualitasnya dan seterusnya.
Sehingga petani garam memiliki data tunggal dan mengetahui kualifikasi garam yang diproduksi serta kadar NaCl-nya.
“Dari jumlah yang sangat besar ini, harapannya kualitas garam industri di Madura semakin baik,” ujar Khofifah usai Rapat Kordinasi Khusus (Rakorsus) tentang standard kualitas dan sustainability produk garam industri di Wilayah Madura yang dilaksanakan di Aula Pemkab Sampang, Senin (22/07).
Dengan demikian, sambung Khofifah, garam dengan kualifikasi garam industri seharusnya mensubstitusi garam impor yang sampai saat ini masih cukup tinggi.
Sementara garam yang diproduksi di Madura, saat ini sebagian besar sudah mencapai kadar NaCl diatas 97 persen, bahkan industri garam yang sudah diinisiasi PT. Garam kadar NaCl nya sudah mencapai 99,8 persen.
Untuk itu, Gubernur Khofifah berharap hilirisasi industri garam oleh PT. Garam akan lebih banyak difokuskan di Madura.
Pasalnya, produksi garam di Madura sangat tinggi, yakni dari 942 ribu ton, sebanyak 720 ribu ton dari Madura.
“Dari jumlah yang sangat besar ini, tentu harapannya adalah bahwa untuk garam industri hilirisasinya bisa dilakukan di Madura,” terangnya.
Berdasarkan data, produksi garam nasional mencapai 1,9 juta ton. Sedang kontribusi garam Jatim mencapai 0,95 juta ton terhadap nasional atau 49,07 persen.
Dan sebanyak 37,11 persen disupport dari Madura atau 0,72 juta ton ada di Madura.
“Madura ini dikenal luas sebagai pulau garam. Fluktuasi harga garam akan memberikan dampak langsung pada petani garam yang ada di Madura,” tutupnya. (Kominfo)