Khofifah soal Potensi Tsunami di Jatim: Perbanyak Istigfar!
SURABAYA-Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa merespons maraknya pemberitaan soal potensi gempa Magnitudo 8,8 yang disertai tsunami setinggi 20 meter di Pantai Cilacap, Yogyakarta hingga Jawa Timur.
Atas pemberitaan tersebut Khofifah mengimbau masyarakat pesisir selatan Jawa Timur tidak perlu takut dan khawatir secara berlebih soal isu potensi tsunami di selatan Jawa.
"Tetaplah beraktivitas normal seperti biasa, tetap bekerja, dan tetap produktif. Peringatan dini tsunami hanya dikeluarkan oleh BMKG, bukan orang per orang, dan hingga saat ini belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadi gempabumi," kata Khofifah dalam keterangannya, Senin (22/07).
Yang terpenting, sambung Khofifah, tetap siaga, waspada, dan jangan lengah.
"Monggo perbanyak istigfar mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga Indonesia dan khususnya Jawa Timur dijauhkan dari bencana alam. Aamiin," donya.
BACA JUGA: Jatim Terancam Tsunami bila Gempa Magnitudo 8,8 Terjadi
Imbauan Gubenur Jatim tersebut diungkapkan seiring beredarnya keterangan pers Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal pemberitaan tentang potensi gempa M 8,8 tersebut.
BMKG menjelaskan, berdasarkan kajian para ahli bahwa zona megathrust Selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksismum M 8,8.
"Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi. Sehingga Kapan terjadinya tidak ada yang tahu," ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly via rilis, Minggu (21/07).
Sadly menjelaskan Indonesia memang berada di wilayah yang aktif gempa bumi. Sehingga gempa bumi dapat terjadi kapan saja dengan kekuatan beragam.
"Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan Tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," ujar Sadly.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu yang beredar.