Khofifah Tunggu Ganjar soal Naiknya Cukai Rokok, Galau?
SURABAYA-Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofiah Indar Parawansa belum bisa mengambil sikap terkait naiknya cukai rokok sebesar 23 pada tahun 2020 mendatang.
Khofifah akan menyampaikan sikapnya setelah bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membahas dampak ekonomi akibat naiknya cukai rokok tersebut.
"Jatim dan Jateng adalah sentra industri rokok nasional, sehingga dampak yang diterima pasti lebih besar dibanding provinsi lain,” kata Khofifah kepada wartawan gedung Grahadi, Surabaya, Senin (23/09).
BACA JUGA: Efek Domino Naiknya Cukai Rokok
Mantan Menteri Sosial ini mengakui jumlah tembakau impor cukup signifikan, sementara opsinya cukai rokok dinaikkan.
“Kita kan masih 100 ton lebih tembakau yang kita impor terutama untuk jenis Virginia. Sudah agak lama sih kita mendiskusikan ini, Virginia ini lebih cocok ditanam dimana. Sudah di exercise di Lereng Semeru, di Bojonegoro kemudian paling cocok katanya di Lombok. Ini pemetaannya sih sudah agak detail karena rata-rata jenis Virginia itulah yang masih diimpor itu masih 100 ton lebih,” jelas Khofifah.
Jatim dan Jateng, sambung Khofifah, merupakan satu tim yang dulu diminta pemerintah melakukan exercise secara nasional terhadap persoalan tembakau dan industri olahan tembakau.
"Jawa Timur dan Jawa Tengah jadi sama-sama sedang menghitung efek dari kenaikan cukai yang cukup besar itu terhadap terhadap ekonomi daerah," ucapnya.
“Jadi sabar dulu nanti setelah ketemu Pak Ganjar, saya berencana untuk menyampaikan hasil dari evaluasi bersama ini ke pemerintah pusat,” tutup Khofifah.