Korban Karucunan Nasi Kotak di Nganjuk Bertambah, Total 92 Orang
NGANJUK - Jumlah warga diduga menjadi korban keracunan setelah mengonsumsi nasi kotak diacara selamatan akikah warga di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk bertambah hingga 92 orang dari semula hanya belasan orang.
Ketua PKK Kabupaten Nganjuk Yuni Sopia mengatakan, total korban keracunan hingga Jumat (7/12) malam mencapai 92 orang. Sebanyak 53 orang dirawat di RSUD Nganjuk, 17 di RS Bhayangkara Nganjuk, dua di Puskesmas Berbek, dan sisanya 20 rawat jalan di rumah.
"Kejadian ini ditetapkan sebagai kejadian luar biasa. Untuk itu pemerintah daerah akan menangani serius," kata Yuni.
Dia pun mengaku telah melihat langsung kondisi para korban yang mengalami keracunan. Pemerintah daerah, kata dia, akan membantu perawatan dan berharap para korban segera sehat.
Sebelumnya, belasan warga Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim) mengalami mual dan muntah hampir bersamaan. Insiden tersebut terjadi diduga setelah mengalami keracunan nasi kotak pemberian warga yang menyelenggarakan akikah.
Namun, semakin lama jumlah korban semakin banyak. Bahkan, ruang UGD di RSUD Nganjuk melebihi kapasitas sehingga pasien terpaksa harus menunggu di luar ruangan. Kondisi tersbeut membuat korban lain terpaksa dirujuk ke RS Bhayangkara Nganjuk agar bisa ditangani dengan baik.
Selain di rumah sakit, sejumlah korban juga dirawat di Puskemas Berbek, Kabupaten Nganjuk. Para korban mayoritas mengalami gejala yang sama, yakni mual, muntah termasuk diare.
Kejadian itu berawal Kamis (6/12). Seorang warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk melaksanakan akikah dengan mengundang masyarakat setempat.
Sekitar jam 16.00 WIB warga dan tuan rumah mulai menyantap menu dalam nasi kotak. Namun, malam hari sekitar jam 22.00 WIB beberapa warga mulai merasakan mual dan pusing.
Pada Jumat (7/12), sekitar jam 11.00 WIB beberapa warga, mulai anak-anak hingga orang dewasa berangsur-angsur dibawa ke Puskesmas Ngetos.
Untuk anak-anak diketahui ada lima orang dan langsung mendapatkan perawatan intensif karena dehidrasi. Total ada 150 warga yang mendapatkan makanan hajatan akikah.
Sementara, aparat Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk juga turut melakukan penyelidikan. Polisi masih mengumpulkan keterangan para saksi untuk memastikan kejadian termasuk mengetahui penyebab sakit warga. Polisi juga mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan warga. (Ant)