Mantan Guru SDN Curah Tatal: Kami Digaji 50 Ribu!
SITUBONDO-Publik Situbondo, Jawa Timur, ikut menyoroti maraknya pemberitaan pencopotan jabatan Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 8 Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, karena dinilai lalai dalam menjalankan tugasnya.
Moh Salim misalnya, mantan guru honorer di SDN Filial di Dusun Cobbhuk menuturkan sulitnya untuk mengakses lokasi sekolah tempat dia mengajar dua tahun lalu.
"Lembaga tersebut ada 3 induknya, di Desa Mindi Filialnya di Cobbuk sama Kerpang. Yang paling dikeluhkan teman-teman guru honorer masalah gaji dan infastruktur. Kalau hujan, kendaraan sulit menjangkau lokasi pak," kata Moh Salim mantan guru di SDN Filial di Dusun Cobbhuk, Situbondo, kepada Jatimpos.id, (12/08).
Menurut Moh Salim, selain terpercil, mengajar di SDN tersebut dari sisi kesejahteraan guru juga kurang.
"Saya di Cobbhuk dulu 2 tahun dipindah ke induk Mindi selama 2 tahun pak. Kadang di suruh ngisi di Kerpang karena tidak ada guru agamanya. Waktu kami mengabdi di lembaga tersebut perbulannya digaji 50 ribu (dua tahun lalu). Itu pun nggak tentu, bisa dua bulan hingga tiga bulan sekali," ucapnya.
Selain kesejahteraan, sambung Salim, koordinasi antarguru juga tidak berjalan. "Hampir tidak ada koordinasi antarguru untuk memajukan lembaga. Ya, berjalan masing-masing," tutup warga yang kini tinggal di Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan ini.
Sebelumnya, Pujiono, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 8 Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menjalankan tugasnya.
Pasalnya, siswa SDN Filial Dusun Kerpang tersebut terlantar lantaran guru honorer di sekolah terpencil itu tidak pernah hadir dalam beberapa minggu terakhir.
Untuk itu Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mencopot jabatan kepsek Pujiono.
"Hari ini saya sudah menandatangani pencopotan jabatan Kasek SDN 8 Curah Tatal, Kecamatan Arjasa dan kami ganti dengan kasek baru," kata Bupati Dadang kepada wartawan di Situbondo, Jawa Timur, Senin (12/08).
Siswa SDN Filial yang menginduk ke SDN 8 Curah Tatal, itu tak bisa belajar dan terlantar karena guru honorer yang selama ini mengajar di SD tersebut tak lagi mengajar.
SDN Filial di Dusun Kerpang tercatat memiliki 16 siswa yang merupakan siswa kelas I sampai VI.
Sedangkan SDN Filial di Dusun Cobbu' memiliki 23 siswa mulai kelas I sampai kelas VI, dan kedua sekolah ini menginduk ke SDN 8 Curah Tatal sudah beberapa bulan ditinggal oleh gurunya.