Masyarakat Jember Hadang Warga Asing Terkait Tambang Emas
Jember - Ratusan warga Desa Pace, Kabupaten Jember, Jawa Timur menghadang rombongan warga asing (WNA) dan staf Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur.
Rombongan tersebut hendak melakukan survei langsung ke lokasi tambang emas pada Rabu (05/12).
Warga kemudian bereaksi setelah mendengar informasi bahwa rombongan tersebut akan melakukan penambangan emas di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
"Kami menerima informasi dari tokoh masyarakat terkait dengan kedatangan warga dari Surabaya dan Jakarta yang diduga penambang emas, sehingga warga semakin banyak berdatangan ke sana dan Sabhara Polres Jember langsung ke lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo.
Bahkan, warga Desa Pace mengamankan rombongan itu dan sempat membawa mereka yang berjumlah 7 orang ke posko penolakan tambang emas yang didirikan warga setempat.
"Alhamdulillah kami bisa menenangkan warga desa dan menjelaskan terkait dengan tidak mudahnya melakukan proses penambangan, sehingga polisi bisa mengevakuasi tujuh orang tersebut bersama tiga kendaraan menuju ke Mapolres Jember untuk dimintai keterangan," ucapnya.
Ia mengimbau warga masyarakat untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri terhadap orang luar Desa Pace, Kecamatan Silo, sehingga warga kembali melakukan aktivitasnya dan suasana kembali kondusif.
Sementara staf Dinas ESDM Jatim Darminto mengatakan pihaknya datang ke Desa Pace, Kecamatan Silo untuk melakukan survei lokasi terkait dengan penambangan emas sesuai dengan izin usaha pertambangan (IUP).
Ia mengaku belum meminta izin terlebih dahulu kepada pihak perangkat desa. "Rencananya kami akan melakukan survei di dua atau tiga titik saja, namun belum sempat survei dan melihat reaksi keras dari masyarakat yang menolak tambang, sehingga kami akan menyampaikan hal itu kepada pimpinan," pungkasnya.