May Day, Buruh Jatim Keluhkan Buruknya Pelayanan BPJS
Surabaya-Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jawa Timur Achmad Fauzi menyebut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) memiliki banyak masalah besar.
Menurutnya, banyak buruh yang mengeluhkan disparitas pelayanan hampir di semua rumah sakit.
"Banyak pasien tidak dilayani di rumah sakit tertentu karena menggunakan BPJS." katanya kepada wartawan di Graha Pena Surabaya, Selasa (30/04)
Padahal, sambung dia semua pasien, baik yang umum maupun pasien BPJS mestinya diperlakukan sama untuk menghidari kesenjangan sosial.
Achmad mendorong pihak terkait duduk bersama membahas tentang persoalan BPJS untuk meminimalisir disparitas.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pengupahan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim Johnson Simanjuntak bahwa masih ada perusahaan yang belum mengikutsertakan buruh dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
Hal ini karena adanya aturan atau ketetapan yang tumpang tindih antara pengusaha dan buruh. "Contoh ada jaminan hari tua, lalu BPJS pensiun dan masih banyak lagi," katanya melansir jatimnet.com
Adanya tumpang tindih tersebut kemudian dijadikan alasan untuk tidak mengikutsertakan karyawannya pada program ketenagakerjaan.
"Kami akan berusaha agar semua perusahaan menerapkan hal itu untuk meningkatkan kesejahteraan buruh," ujarnya.
Jonhson mengatakan pihaknya tidak pernah mempersoalkan besaran upah dan tunjangan untuk kesejahteraan buruh, tetapi penetapannya harus sesuai dengan peraturan.