Meluas, Ekskavasi Situs Pra-Majapahit Sekaran Berlanjut
MALANG-Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur bersama para pemangku kepentingan lainnya akan melakukan ekskavasi (penggalian) lanjutan terhadap Situs pra-Majapahit, Sekaran pada 2020.
"Untuk ekskavasi, akan dilakukan tahun depan. Karena, sebarannya bukan hanya pada bagian yang sudah terlihat saja, akan tetapi tersebar ke area persawahan warga," kata Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, Rabu (20/11).
Menurut Dwi, langkah ekskavasi lanjutan tersebut perlu dilakukan karena sebaran Situs Sekaran diproyeksikan jauh lebih luas.
Pihaknya akan menggandeng Universitas Malang dan Balai Arkeologi Yogyakarta untuk meng-ekskavasi lanjutan situs yang terletak di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang tersebut.
Untuk mempelajari singkapan situs yang berada pada kilometer 37 tol Pandaan-Malang Seksi V tersebut, pihaknya juga akan melakukan penilitian terpadu.
"Kami menjadwalkan pada tahun depan untuk penelitian terpadu, dan melakukan ekskavasi Situs Sekaran, yang berada di luar area situs saat ini," ujarnya.
Untuk diketahui, temuan Situs Sekaran tersebut terjadi pada Maret 2019. Akibatnya, proses pembangunan Tol Pandaan-Malang Seksi V, yang menghubungkan antara Pakis Kabupaten Malang dengan wilayah Kota Malang, sempat dihentikan.
Saat itu, para pekerja proyek tol menemukan susunan batu bata merah, yang memiliki dimensi berbeda dari batu bata pada umumnya. Batu bata tersebut, memiliki dimensi panjang mulai 22,5-38 centimeter, dan lebar berkisar 19,5-24,5 centimeter.
Batu bata yang ditemukan di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada ruas tol Malang-Pandaan tepatnya pada kilometer 37 tersebut, diduga merupakan bagian dari bangunan yang berasal dari era pra-Majapahit. (Ant)