Mentan Beri Sambutan di Probolinggo: Mungkin Ini Pidato Perpisahan
Probolinggo - Bertemu petani Probolinggo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan pidatonya bahwa kini Indonesia mampu membalikkan keadaan dari impor jagung sebanyak 3,5 juta ton dari Argentina pada empat tahun lalu, menjadi ekspor pada 2018 sebesar 372 ribu ton.
"Hari ini kami datang, mungkin ini adalah pidato perpisahan. Kita membalikkan impor 3,5 juta ton menjadi ekspor," kata Menteri Amran dalam sambutannya di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/01/2019).
Terkait harga jagung, Amran menyampaikan sesuai dengan perintah Presiden Jokowi, harga jagung di tingkat petani tidak boleh di bawah Rp 3.150 per kg. Perum Bulog telah diperintahkan untuk menyerap jagung petani dengan harga tersebut agar petani ke depan tidak merugi.
Selain melakukan panen jagung, Mentan Amran juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa benih sebanyak 2 ton padi dan 75 ton benih jagung bantuan pusat (untuk 5.000 Ha) kepada petani.
"Bantuan ini diharapkan akan meningkatkan produksi jagung, sehingga target produksi 33 juta ton di 2019 dapat tercapai," ucap Amran.
Sementara Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari mengatakan luas panen jagung saat ini di Kecamatan Paiton mencapai 600 ha dari prediksi panen sampai akhir Januari 2019 di Kabupaten Probolinggo 2.075 ha, sedangkan produktivitasnya mencapai 8 ton/ha pipilan kering.
"Hampir 75 persen dari 1 juta jiwa mayoritas menjadi petani. Empat tahun lalu hadir di Probolinggo, tanam bawang. Kini terbukti, Probolinggo menjadi penghasil bawang merah," ujar Puput.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, perkiraan luas panen jagung Provinsi Jatim pada Januari 2019 sebesar 17.286 ha, khususnya kabupaten Probolinggo sebesar 3.000 ha.
Dari luas panen tersebut, produksi jagung Jatim pada Januari sebesar 102.779 ton pipilan kering, sedangkan produksi Jagung Kabupaten Probolinggo 21.000 ton dengan rata-rata produksi 7 ton/ha pipilan kering. (Ant)