Necara Perdagangan Jatim Masih Defisit
SURABAYA-Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut neraca perdagangan Jawa Timur selama bulan Mei 2019 masih mengalami defisit sebesar 249,84 juta dollar AS.
Penyebabnya karena selisih perdagangan pada sektor migas negatif, meski sektor nonmigas mengalami kinerja yang positif.
“Sektor nonmigas mengalami surplus sebesar 76,50 juta dollar AS tetapi sektor migas mengalami defisit 326,34 juta dollar AS,” ujar Kepala BPS, Teguh Pramono melansir Kominfo Jatim, Jumat (12/07)
Teguh menambahkan, Surplus sektor nonmigas tidak sebesar minus dari sektor migas, sehingga secara agregat perdagangan menjadi defisit.
Pun secara kumulatif, selama Januari-Mei 2019, neraca perdagangan Jawa Timur juga defisit sebesar 1,43 miliar dollar AS.
Penyebanya karena defisit sektor migas sebesar 1,35 miliar dollar AS. Bahkan, sektor nonmigas juga mengalami defisit sebesar 72,37 juta dollar AS.
Nilai ekspor Jawa Timur pada Mei 2019 mencapai 1,81 miliar dollar AS atau naik sebesar 15,30 persen dibandingkan April. Nilai tersebut dibandingkan Mei 2018 turun sebesar 0,31 persen.
Secara kumulatif, selama Januari-Mei 2019, ekspor yang keluar Jawa Timur sebesar 8,40 miliar dolar AS atau turun 1,47 persen dibandingkan Januari-Mei 2018, sebesar 8,53 miliar dollar AS.
Sedangkan nilai Impor Jawa Timur pada bulan Mei 2019 mencapai 2,06 miliar dollar AS atau turun sebesar 6,01 persen dibandingkan April. Angka ini juga mengalami penurunan 14,69 persen dibandingkan Mei 2018.
Secara kumulatif, selama Januari-Mei 2019, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar 9,83 miliar dollar AS atau turun sebesar 2,59 persen dibandingkan Januari- Mei 2018, sebesar 10,09 miliar dollar AS.