NU Sesalkan Beredarnya Soal Ujian Singgung Khilafah di Kediri
KEDIRI-Nahdlatul Ulama (NU) Kediri, Jawa Timur, menyesalkan beredarnya naskah ujian penilaian akhir semester (PAS) tingkat madrasah aliyah se-Wilayah Kerja Kediri Utara tahun ajaran 2019/2020 yang memuat materi tentang khilafah.
"Materi PAS mata pelajaran Fiqih Kelas XII di lembar pertama semua hampir menerangkan tentang khilafah," ujar Sekretaris Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBH NU) Cabang Kabupaten Kediri, Taufiq Dwi Kusuma di Kediri, Rabu (04/12).
Berdarnya naskah ujian itu, kata dia, menunjukkan proses indoktrinasi di dalam materi pelajaran sangat terlihat.
Praktik ini, lanjut dia, seringkali dibedakan dari pendidikan karena dalam tindakan ini, orang yang diindoktrinasi diharapkan untuk tidak mempertanyakan atau secara kritis menguji doktrin yang telah mereka pelajari.
Dia menjelaskan, isi materi di soal tersebut terdapat pada soal nomor 2, yakni dibentuknya suatu pemerintahan pasti ada tujuan yang ingin dicapai oleh para pemegang kekuasaan. Secara umum pembentukan khilafah (dengan beberapa pilihan jawaban) adalah:
A. Melanjutkan kepimimpinan Nabi Muhammad, lalu jawaban.
B. Mengupayakan kesejahteraan lahir dan batin dalam rangka memperoleh kebahagian di dunia akhirat.
C. Peran mewujudkan dasar-dasar khilafah (pemerintahan) yang adil dalam seluruh aspek kehidupan umat Islam.
D. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir batin serta memperoleh Ridlo Allah.
E. Berupaya memelihara keamanan dan ketahanan negara dan agama.
Pun pada soal nomor 3, yakni khilafah yang dibangun Rasulullah SAW dan diteruskan oleh para sahabatnya berlandaskan pada pijakan kokoh yang pada prinsipnya dimaksudkan untuk :
A. Melindungi rakyat lemah.
B. Membina toleransi.
C. Menegakkan kalimat tauhid.
D. Membangun kerjasama.
E. Menghindari permusuhan.
Pihaknya menyayangkan beredarnya soal tersebut. Dengan hal itu, pihaknya berharap agar kementerian agama mengoreksi materi pelajaran sehari-hari.
"Kami meminta kemenag untuk melakukan revisi ulang terhadap ujian mata pelajaran Fiqih secara menyeluruh dan meminta kemenag untuk melakukan evaluasi total terhadap seluruh mapel khususnya yang berkaitan dengan khilafah," ujarnya melansir Antara.
Informasi yang dihimpun, soal itu dibuat oleh tim, dan salah seorang guru yang dikabarkan juga ikut membuat soal ujian adalah guru dari sebuah MAN di Kediri dengan inisial NS.
Karena soal ujian penilaian akhir semester (PAS) tingkat madrasah aliyah itu untuk se-Wilayah Kerja Kediri Utara, sehingga tim dari berbagai sekolah.
Sementara itu, Humas Kemenag Kabupaten Kediri Paulo Ximenes belum bisa dikonfirmasi terkait dengan kejadian ini.