Pedasnya Harga Cabai di Madiun dan Ngawi
MADIUN-Harga cabai di pasar tradisional wilayah Madiun dan Ngawi, Jawa Timur, semakin pedas saja mencapai kisaran Rp70.000 hingga Rp75.000 per kilogram.
Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Madiun menbaca gejala peningkatan tersebut sejak awal tahun, terutama selama beberapa minggu terakhir dan kenaikan harga tersebut berlaku untuk semua jenis cabai.
Untuk itu, Sub Divre 4 Madiun menggelar operasi pasar (OP) cabai rawit merah untuk menstabilkan harga komoditas tersebut di pasaran.
"Kenaikan harga yang paling tinggi terjadi untuk cabai rawit merah. Guna menekan harga tersebut, Bulog sepekan ini telah melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional wilayah Madiun dan Ngawi," ujar Kepala Bulog Sub Divre 4 Madiun, Sugeng Hardono di sela kegiatan OP di Pasar Sleko Kota Madiun, Selasa (23/07).
Selama sepekan menggelar OP, sambung Sugeng, sebanyak 200 kilogram cabai rawit merah telah digelontorkan ke pasaran untuk menurunkan harga.
Komoditas cabai tersebut didatangkan dari wilayah Kediri dan sejumlah daerah lain yang merupakan sentra produksi cabai.
"Stok di Bulog sangat cukup untuk mendukung cabai. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan wajar dalam berbelanja. Kenaikan harga ini bersifat sementara," ujarnya.
Harga cabai rawit yang dijualnya dalam kegiatan OP tersebut mencapai Rp60.000 per kilogram.
Selain OP cabai, Bulog Madiun juga menggelar OP sejumlah komoditas pangan lainnya, di antaranya beras medium jenis IR 64 mencapai Rp8.500 per kilogram, sedangkan harga pasar mencapai Rp9.000 per kilogram. Beras premium dijual Rp9.500 per kilogram, sedangkan harga saat ini di kisaran Rp10.000 hingga Rp11.000 per kilogram.
Selanjutnya minyak goreng dijual Rp12.000 pe liter dan gula pasar Rp11.000 per kilogram dari harga pasar Rp12.000 per kilogram. (Ant)