Pekan Ngaji Internasional di Madura, Sandi Ogah Bicara Politik
Pamekasan - Calon wakil presiden no 02 Sandiaga Uno menghadiri penutupan Pekan Ngaji Internasional Ke-4 Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Bata-bata, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (20/1) malam.
Di hadapan ribuan santri itu dan ulama yang hadir, Sandi menegaskan tidak ingin berbicara politik.
"Karena saya yakin ini adalah panggung yang lebih besar dari politik. Panggung ini panggung Bata-bata yang akan mengubah masa depan Indonesia," kata Sandi di atas panggung Pekan Ngaji Internasional itu, Minggu (20/01) malam.
Cawapres pendamping Prabowo itu meyakini santri yang hadir memiliki akhlak yang baik berbudaya dan mandiri.
"Berdikari berdiri di kaki sendiri, tidak ingin menjadi tamu tapi ingin menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Di sini diajarkan kesopanan lebih tinggi dari pada kecerdasan," ujarnya.
Pada pekan ngaji internasional itu hadir pula perwakilan ulama dari enam negara yakni dari Negara Malaysia, Singapura, Lebanon, Mesir, Brunei Darussalam, termasuk perwakilan ulama dari sejumlah pondok pesantren di Indonesia.
"Tema Pekan Ngaji Ke-4 yang kami gelar kali ini adalah `Menuju Generasi Soleh dan Musleh`. Kegiatan mulai tanggal 10 hingga 20 Januari malam ini," kata Pengasuh Pondok Pesantren itu, RH M Tohir Abd Hamid dalam sambutannya.
Menurut "Ra Tohir" sapaan karib kiai muda ini, pekan ngaji kali ini mengusung tujuh unsur dengan 28 materi kajian berbeda.
Masing-masing meliputi unsur improvement (perbaikan), education (pendidikan), innovation (inovasi), motivation (motivasi), publishing (penerbitan), entertaining (hiburan) dan entrepreneurship (kewiraswastaan).
Ketujuh unsur tersebut diimplementasikan dalam berbagai materi berbeda, dan diisi oleh ilmuwan, pakar dan profesional di bidangnya masing-masing.
Antara lain materi ngaji tafsir, menulis, supervisi pendidikan, fotografi, problematika keumatan, metodologi dakwah, politik, sejarah dan manuskrip, hingga ngaji materi ekonomi Islam dan pemberdayaan ekonomi umat, hingga ngaji pertanian.
Para pemateri, dari dalam dan luar negeri, dari kalangan ulama, akademisi dan praktisi, termasuk pakar, praktisi dan profesional.
Pada malam puncak Pekan Ngaji ke-4 itu, juga ditampilkan ujian terbuka bagi para santri yang mengikuti pendidikan khusus pada bidang keilmuan tertentu, seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Jerman, Sejarah Kebudayaan Islam di pondok pesantren itu.