Pemuda Sumenep Jangan Terpecah karena Pilkades
SUMENEP-Pemilihan Kepala Desa tahun 2019 (Pilkades) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tak lama lagi akan digelar.
Warga setempat berharap Pilkades menjadi momentum persatuan, bukan gesekan sebagaimana terjadi di depan kantor Pilkades Desa Aeng Baja Kenek, Kecamatan Blutoh, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Buntut Bentrok Pilkades, Massa Demo DPRD Sumenep
“Terlepas adanya perbedaan pilihan, semoga Pilkades Sumenep tetap menyatukan warga,” kata Ach. Bachrul Fadoil Kaff, pemuda Sumenep asal Desa Kropoh, Jumat (13/09).
Menurutnya, kebersamaan merupakan hal penting untuk mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki desa, baik SDM maupun SDA.
Dengan begitu, lanjut dia, desa benar-benar mampu menggarap potensi yang dimiliki untuk kemajuan desa.
“Pilkades hanyalah bagian dari proses, tujuan sesungguhnya ialah membangun desa,” tutur mahasiswa alumni Pesantren Nyamplong ini.
Dia berharap masyarakat tidak menghabiskan energinya dengan bersikap fanatis atas calon kepala desa tertentu.
Sebaliknya, Dia mengajak semua unsur untuk bersama-sama memajukan desa saat pemerintahan desa berjalan setelah pemilihan.
"Salah satu untuk mengurangi fanatisme buta terhadap salah satu calon adalah kedewasaan di dalam berpolitik dan kesiapan menerima realita" tambahnya.
Harapan Bachrul lainnya adalah pilkades berlangsung aman dan menghasilkan pemimpin amanah. Secara khusus, ia pun berharap para pemuda tidak terpecah belah gegara urusan pilihan Pilkades.
"Tidak ada pergerakan atas nama Mahasiswa atau pemuda setau saya dalam konteks pilkades kali ini. Sepenuhnya itu menjadi hak individu," tuturnya.
Menurutnya, siapapun yang terpilih nanti, harus bisa bekerjasama dengan pemuda dan mahasiswa sehingga siapapun yang jadi kepala desa nanti, harus bisa bersinergi dengan unsur pemuda dan mahasiswa.
Sebagai informasi, Pilkades Sumenep 2019 akan digelar serentak di 226 desa pada bulan November mendatang.