Penduduk Miskin Jatim Jadi Tumbal Rendahnya Serapan Anggaran
SURABAYA-Ahmad Hadinuddin, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) menilai penduduk miskin menjadi tumbal rendahnya serapan anggaran (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2019.
“Rakyat jangan sampai jadi tumbal lambatnya penyerapan anggaran. Rakyat yang seharusnya menikmati kue pembangunan harus menjadi tumbal akibat serapan rendah," ujarnya mengutip kominfo jatim, Senin (14/10).
Menurut politikus Gerindra ini sebagian penduduk Jawa Timur tidak bisa menikmati program pemerintah karena serapan APBD belum maksimal.
BACA JUGA: Saatnya Khofifah Benahi OPD
Seharusnya, sambung Hadi, organisai perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim paham soal birokrasi, dan tidak ada alasan gagal dalam mewujudkan program kerja yang telah dirancang.
“OPD itu sudah puluhan tahun mengelola anggran, sudah hafal prosedur dan landasan hukum, bahkan kalau ada perubahan undang undang mereka pertama kali mendapatkan informasi, sosialisasi dan salinan undang undang," ujarnya.
Dia menambahkan, bila penyerapan anggaran OPD belum optimal sugaan negatif akan muncul.
"Patut diduga ada intervensi kepentingan pihak pihak diluar birokrasi,” ujarnya.
Hadi lantas menyitir petuah Zawawi Imron, budayawan asal Madura agar pejabat pemprov terus bekerja melayani rakyat.
"Petuah KH. Zawawi Imron, jika ada yang menyakiti rakyat hati kita yang berdarah. Ini menjadi motivasi kita untuk kesejahteraan rakyat,” tutupnya.
Untuk diketahui hingga akhir triwulan ketiga tahun 2019 ini serapan anggarannya rata-rata kisaran 50,45 persen, padahal sesuai target seharusnya di atas 80 persen.