Pengakuan Kontraktor RS Siloam Sebelum Terjadi Ambles
Surabaya - Kontraktor pembangunan basement Rumah Sakit Siloam, PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) Tbk selaku mengakui sudah ada indikasi penurunan tanah sebelum kejadian jalan ambles di Jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jatim, pada Selasa (18/12) malam.
"Pekerjaan sempat kami stop selama dua bulan karena ada penurunan tanah. Kami melakukan evaluasi hingga akhirnya kami mulai lagi pekerjaan. Hanya saja baru dua hari pekerjaan mulai sudah ada kejadian itu," kata Dirut PT NKE Tbk, Joko Eko saat rapat dengar pendapat di DPRD Surabaya, Kamis (20/12).
Menurut dia, indikasi adanya penurunan tanah tersebut diketahui pada saat bangunan kantor BPJS di sisi barat RS Siloam Hospital mengalami retak-retak.
Mendapati hal itu, lanjut dia, pihaknya mengaku khawatir dan memutuskan menghentikan pekerjaan sambil berkonsultasi terkait dengan kondisi tanah dengan ahli bangunan gedung dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Prof. Herman Wahyudi.
"Kami tidak ambil konsultannya sembarangan. Kami duduk bersama melihat permasalahannya. Beliau yang membuat rekomendasi. Pada saat dinyatakan tidak ada masalah, maka kami lanjutkan kembali," katanya. Saat ditanya pada saat terjadi penurunan tanah kenapa tidak melapor Pemkot Surabaya, Joko mengatakan bahwa itu bukan tugas dan kwajiban kontraktor.
"Tugas saya ke pemilik gedung. Kami tidak tau pemilik lapor ke pemkot atau tidak," ujarnya.
Ketua DPRD Surabaya Armuji mengatakan rapat dengar pendapat akan digelar kembali oleh Komisi C pada Jumat (21/12) dengan memanggil konsultan perencanaan dan konsultan pengawas.
"Setahu kami, semua kegiatan kontraktor yang kaitannya dengan pelaksanaan proyek atas sepengetahuan dan seizin konsultan pengawas. Itu ada di laporan harian kontraktor, maka kami juga ingin mengetahui apa yang menjadi pertimbangan konsultan pengawas melanjutkan pelaksanaan proyek setelah ditemukan tanda-tanda penurunan tanah di beberapa titik,"pungkasnya.