Penyakit Db Meningkat Tajam, Dinkes Minta Warga Madiun Waspada
MADIUN-Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kota Madiun, Agung Sulistya Wardani di Madiun, Selasa, mengatakan kasus DB di Kota Madiun meningkat tajam saat musim hujan seiring dengan banyaknya genangan yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk pembawa virus penyakit DB.
"Tahun lalu Jawa Timur berada di peringkat pertama penyumbang angka DB terbanyak se-Indonesia. Peningkatan kasus terjadi hampir di semua kota/kabupaten, termasuk Kota Madiun," ujarnya di Madiun.
Sulistya menyebutkan data Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Madiun mencatat jumlah penderita demam berdarah selama tahun 2019 mencapai 245 orang dengan dua penderita di antaranya meninggal. Jumlah tersebut naik sekitar 32 persen dari penderita DB sepanjang tahun 2018 tercatat 78 kasus.
Oleh karena itu pihaknya meminta warga Kota Madiun intensif mewaspadai DB, khususnya saat musim hujan. Apalagi, sebanyak 90 persen dari 27 kelurahan di Kota Madiun tercatat merupakan daerah endemis.
"Parameternya, tiga tahun terakhir secara berturut-turut selalu ada temuan kasus demam berdarah," kata Wardani, sapaan Agung Sulistya Wardani kepada wartawan.
Menurut dia, peningkatan jumlah kasus tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya faktor lingkungan sosial seperti pendidikan, mobilitas, dan kepadatan penduduk juga berpengaruh.
Guna mencegah serangan penyakit demam berdarah jelang musim hujan, Sulistya mengaku pihaknya berkoordinasi dengan puskesmas untuk menggalakkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Sulistya juga mengatakan melalui kader jumatik, posyandu dan PKK, pihaknya gencar melakukan sosialisasi tentang waspada DB, rajin melakukan PSN, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Ia menambahkan selain DB, warga Kota Madiun juga diminta mewaspadai serangan penyakit diare saat musim hujan. Dengan menerapkan PHBS dan makan makanan bernutrisi juga dinilai ampuh mencegah diare. (Ant)