PMI Jatim Terdampak Tekornya BPJS
SURABAYA-Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur ikut terdampak tunggakan pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kepada sejumlah rumah sakit (RS).
Dampak tersebut berupa tersendatnya pembayaran stok darah dari RS ke PMI setempat.
"Semua terbantu (dengan BPJS red.), akan tetapi dengan BPJS tekor seperti itu kadang-kadang bayarnya rumah sakit itu terlambat ke PMI," ujar ketua PMI Jatim, Imam Utomo di acara HUT PMI ke-74 di Grand City, Minggu (13/10).
BACA JUGA:
Jatuh Tempo, Utang BPJS Jatim Tembus Rp2,7 Triliun
DPRD Jatim Respons Kenaikan Iuran BPJS
Utomo menyebut sudah 4 bulan rumah sakit belum membayar utang kantong darah ke PMI. "Sementara stok darah harus selalu tersedia,” imbunya.
Imam menjelaskan, keterlambatan pembayaran tersebut cukup memukul PMI karena biaya pengolahan darah tak sedikit, yakni Rp360 ribu per kantong.
Sebagai solusi, pihaknya meminta Gubernur Khofifah untuk mendorong kepala daerah menbantu dalam pembiayaan.
"Kalau APBD mungkin susah, tadi kata ibu gubernur, tapi bisa mungkin dari pajak cukai rokok," tutupnya.