Polri Bantah Penembakan Anggota PPS Sampang Dilatari Politik
Sampang - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo membantah kasus penembakan terhadap Subaidi (35), warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokabanah, Kabupaten Sampang dilatarbelakangi perbedaan pandangan politik antara pelaku dan korban.
"Mereka terprovokasi masalah personal saja," katanya dihubungi Antara di Jakarta, Kamis (29/11).
Menurut Brigjen Dedi, kasus pembunuhan ini dipicu unggahan status di Facebook yang diduga milik korban. "Ini menyangkut hinaan secara tendensius di media sosial," jelasnya.
Polisi masih menyelidiki asal senjata api yang digunakan pelaku inisial Id tersebut. "Penyidik Polres Sampang masih mendalami dari mana asal senpi dan amunisinya," ucapnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui senjata api yang digunakan Id berjenis Baretta, senjata pabrik buatan Amerika Serikat.
Sebelumnya, tersangka Id, Rabu (21/11), melepas tembakan ke arah korban Subaidi di sebuah jalan desa perbatasan, yakni Desa Sokobanah Tengah-Sokobanah Laok, Sampang.
Peluru senpi di tangan pelaku tersebut menghujam ke dada kiri Subaidi hingga tembus bagian belakang tubuhnya.
Diketahui, Subaidi yang tercatat sebagai anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) ini sempat dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan menjalani perawatan selama sehari. Namun, akhirnya meninggal dunia.