Ponpes Lirboyo Minta Gus Muwafiq Tetap Semangat
KEDIRI-Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, meminta Gus Muwafiq berhati-hati dalam menyampaikan dakwah dan tetap bersemangat untuk terus berdakwah.
Hal itu diungkapkan pengasuh ponpes KH An'im Falahudin Mahrus saat Gus Muwafiq bersilaturahmi dan tabayun ke Lirboyo.
"Tadi disampaikan beliau, videonya dipotong-potong, padahal sudah dijelaskan Rasulullah tidak seperti manusia biasa, sudah dijelaskan tapi dipotong-potong," kata Gus An'im di Kediri, Senin (10/12).
Dalam silaturahmi tersebut, kata Gus An'im, Gus Muwafiq menjelaskan tentang kata-kata rembes saat ceramah, padahal menurut Gus Muwafiq maknanya adalah kotoran di mata setelah bangun tidur. Namun, orang lain mengatakan rembes adalah dekil.
Dia mengapresiasi sikap Gus Muwafiq yang tidak segan meminta maaf atas perkataan yang dinilai tidak baik.
"Gus Muwafiq sudah minta maaf jika ada kekeliruan. Kesalahan dia, tabayun. Ada sebagian yang diakui oleh beliau tentang pernyataan yang menurut beliau salah ketika itu. Ada yang beliau anggap pernyataan beliau itu karena perbedaan bahasa saja," ujarnya.
Menurutnya, kontroversi kadang terjadi pada seorang dai dengan jam dakwah yang cukup banyak. Misalnya, saat Gus Dur (mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid) pernah dibuly (perundungan) ketika mengucapkan ucapan salam, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh diganti dengan ucapan selamat pagi.
Pun Ketua Umum PBNU KH Sadi Aqil Sirodj yang juga pernah dibuly dengan luar biasa. Dirinya berharap, dengan kejadian tersebut, Gus Muwafiq lebih berhati-hati saat berdakwah.
"Saya kira Kiai Ahmad Muwafiq tetap tegas dan terus melakukan dakwahnya. Mungkin kejadian ini ada introspeksi dan hati-hati dalam memilih bahasa," ujarnya.
Gus Muwafiq sendiri saat dikonfirmasi terkait tujuan datang ke Pesantren Lirboyo Kediri, enggan untuk diwawancara, dia hanya tersenyum saat ditemui jurnalis.
Hadir pula dalam kegiatan itu pengasuh Pesantren Lirboyo, antara lain KH Anwar Mansyur, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, KH An'im Falahudin Mahrus, KH Ma'uf Zainudin, KH Abdul Mu'id Shohib, dan dzurriyah lainnya.
Selain bertemu dengan para masyayikh dari Pesantren Lirboyo Kediri, Gus Muwafiq juga berkunjung ke Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, ke KH Ali Masyhuri dan ke PP Langitan, Kabupaten Tuban. Dalam kesempatan tersebut, Gus Muwafiq diantar dari perwakilan PWNU Jatim. (Ant)