Ribuan Guru Tagih Janji Bupati Jember
Jember - Ribuan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) menagih janji Bupati Jember Faida untuk merealisasikan honor yang dijanjikan.
Ribuan guru dan tenaga honorer tersebut melakukan longmarch dari gedung DPRD Jember menuju ke Kantor Pemkab Jember dengan pengawalan dari aparat kepolisian setempat.
"Kami minta Bupati Jember mewujudkan janjinya untuk merealisasikan honor Rp1,4 juta untuk GTT-PTT Jember atau sesuai dengan UMK sekitar Rp2 juta," kata Ketua Asosiasi GTT-PTT PGRI Jember Ali Zamil saat berorasi di halaman Kantor Pemkab Jember, Senin (26/11).
Ali menambahkan ada 13 tuntutan GTT dan PTT yang dilayangkan kepada Pemkab dan DPRD Jember terkait peningkatan kesejahteraan, kejelasan SK Bupati Jember dan penghentian diskriminasi, serta kriminalisasi.
Guru honorer, lanjut dia, juga meminta dikembalikan ke tempat sekolahnya dan memenuhi rasa keadilan semua GTT dan PTT tanpa membedakan ijazah, masa kerja dan usia untuk mendapatkan SK Bupati.
"Honor untuk GTT dan PTT agar dianggarkan dalam APBD Jember setiap tahun dengan patokan UMK," ungkapnya.
Perwakilan guru dan tenaga honorer tersebut kemudian ditemui oleh Bupati Jember Faida dan Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief di Pendopo Wahyawibawagraha Jember.
Dalam pertemuan itu, Bupati Jember Faida menyampaikan bahwa tuntutan GTT dan PTT tersebut tidak semuanya bisa direalisasikan.
"Untuk surat penugasan yang diganti surat keputusan harus ada regulasi dari pusat karena saya tidak bisa membuat SK sendiri," katanya.
Namun, tuntutan pencairan honor melalui anggaran program pendidikan gratis (PPG) bisa dicairkan setiap hari.
"Selanjutnya, GTT yang belum mendapat surat penugasan akan diberikan pada 1 Desember 2018," ujar bupati.