Ribuan Santri Ponpes Sunan Drajat Salat Istisqa
LAMONGAN- Sedikitnya 12 ribu santri Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur bersama Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) dan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim, menggelar salat Istisqa. Salat ini untuk meminta kepada Allah SWT agar diturunkan hujan dan berakhirnya kemarau panjang.
Sekretaris ISNU Jatim, M Dawud disela-sela salat Istisqa di Lamongan, Sabtu (14/9), mengatakan bahwa salat dengan jumlah jamaah besar itu merupakan gagasan dari KH Abdul Ghofur, pengasuh pondok pesantren Sunan Drajat.
"Kami juga hadir untuk memberikan sumbangsih bagi masyarakat. Salat Istisqa ini salah satu bentuknya," kata Dawud, kepada wartawan.
Salat mulai digelar pukul 13.00 di lapangan kawasan pondok di bawah terik matahari. Sebelum salat Istisqa, didahului salat Gaib untuk Presiden ke-3 RI B.J. Habibie.
Salat dipimpin Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, dilanjutkan memberikan khotbah dan doa.
Dalam khotbahnya, Marzuki mengingatkan kemarau yang panjang dan berkurangnya rezeki barangkali disebabkan nikmat yang diberikan Allah, yang seharusnya digunakan untuk kemaslahatan umat justru dipakai untuk maksiat.
"Kalau saat ini terjadi kemarau panjang dan paceklik, karena kita kurang bertaqwa. Istighfar dan taubat akan mengembalikan rizki kita," terangnya.
Marzuki juga mengingatkan, agar masyarakat tidak mudah terpecah belah, apalagi saling menghujat serta menyebarkan hoax.
"Perpecahan sesama muslim, menjadi sebab turunnya azab. Bersatu dan berjamaah mendatangkan rahmat dari Allah SWT. Mari setelah Pemilu, Pilpres, Pilkada, atau Pilkades, kita bersatu lagi," ajaknya.
Sebelumnya, kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lamongan akibat kemarau panjang. Beberapa desa yang terdampak kekeringan di antaranya Desa Sumberagung, Kacangan di Kecamatan Modo serta Desa Sambangan dan Bulumargi di Kecamatan Babat. (Ant).