Ribuan Warga Situbondo Masih Krisis Air Bersih

Ribuan Warga Situbondo Masih Krisis Air Bersih Ilustrasi kekeringan, Foto: Pixabay.

Situbondo - Kepala Desa Kembangsari, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo, Helmi mengungkapkan sekitar 1.500 warga Dusun Krajan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, krisis air bersih kendati saat ini telah memasuki musim hujan.

"Warga yang masih mengalami kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari di Dusun Krajan, sebanyak 453 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.500 jiwa," katanya di Situbondo, Jumat (23/11).

Ia menjelaskan, sekitar 1.500 jiwa di dusun Krajan yang mengalami krisis air bersih sejak beberapa hari terakhir dipasok air bersih dari dusun-dusun lainnya di desa itu yang jaraknya cukup jauh.

Selain jarak Dusun Krajan ke dusun lainnya cukup jauh, lanjut dia, pemasokan air dari dusun tetangga sangat tidak mencukupi sehingga membutuhkan bantuan penyaluran air bersih dari BPBD setempat.

"Desa hanya mampu menyuplai air dengan mengambil di sumber mata air dusun lainnya, tetapi tidak mencukupi. Oleh karena itu kami telah mengirim surat ke camat dan dilanjutkan ke BPBD untuk bantaun air bersih," ujar Helmi.

Sedangkan, Camat Jatibanteng, Wira Mukti membenarkan telah mendapatkan laporan dari kepala desa bahwa warga Dusun Krajan, Desa Kembangsari mengalami kekurangan air bersih.

"Di dusun yang kekurangan air bersih tersebut, sesuai data yang kami miliki tercatat ada sekitar 1.500 jiwa atau 453 KK," katanya.

Ia menjelaskan, setelah mendapatkan laporan terkait kekurangan air bersih dan membutuhkan bantuan suplai air dari BPBD lewat pesan whatsapp (WA) hari ini, maka telah membuat laporan resmi bantuan suplai air dan suratnya akan dikirim ke BPBD pada Sabtu (24/11) besok.

"Kalau Desa Kembangsari memang letaknya di pegunungan, namun untuk Dusun Krajan yang kekurangan air bersih itu lokasinya berada di paling bawah di antara dusun-dusun lainnya," katanya.

Sementara Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Situbondo, Gatot Trikorawan mengatakan bahwa pihaknya belum menerima surat resmi permohonan bantuan air bersih dari camat maupun kepala desa.

"Kalau besok surat resminya sudah diterima, maka BPBD akan langsung menyuplai air bersih ke desa itu. Mungkin paling cepat besok (Sabtu) dan paling lambat Minggu akan mendistribusikan air ke sana," ujarnya.